get app
inews
Aa Read Next : Bharada E Diberi Ferdy Sambo Iphone 13 Pro Max Setelah Pembunuhan Brigadir J

LPSK Kesulitan Asesmen Puteri Chandrawati, Edwin: Dia Cuma Bilang Malu Mbak!

Kamis, 11 Agustus 2022 | 09:09 WIB
header img
Potret keakraban Puteri Chandrawaiti dan Brigadir J serta ajudan lainnya dalam sebuah momen Foto Facebook

JAKARTA, iNewsSumba.id – Hingga kini Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) masih mengalami kesulitan saat melakukan asesmen terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (PC). Pasalnya dalam setiap asesmen, LPSK tidak menemukan titik terang. 

"Memang yang terucap hanya itu. Malu mbak, malu. Malunya kenapa kita tidak tahu," ujar Edwin Partogi Pasaribu, Wakil Ketua LPSK,  kepada wartawan di Gedung LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2022). 

Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu mengungkap kata-kata yang selalu disampaikan PC saat ditemui oleh tim psikolog dan psikiater rujukan lembaganya. Kata-kata yang berulang ini menurut Edwin hanya semakin mempersulit timnya untuk menggali keterangan dari PC.

Menurut keterangan tim psikiater dan psikolog LPSK, kata Edwin tampak terlihat kondisi kejiwaan PC tidak stabil. Untuk itu, dia menegaskan kebutuhan PC bukan perlindungan dari LPSK, melainkan butuh penanganan secara medis. 

"Tapi berdasarkan pengamatan psikiater kami, memang Ibu PC ini butuh pemulihan mental. Jadi maksud kami begini. Terlepas Ibu PC ini adalah pemohon perlindungan ke LPSK dan mungkin juga saksi dalam perkara pidana yang sedang diselidiki, tetapi Ibu PC ini secara pribadi butuh penanganan dokter psikiater," ucap Edwin. 

Sementara itu, Ketua LPSK, Hasto Atmojo mengungkapkan PC sulit beri keternagan dan tidak kooperatif. 

"Dia tidak kooperatif. Tim psikolog dan psikiater ini kan mengajukan beberapa permohonan wawancara berkaitan dengan kondisi psikologis maupun psikiatrisnya Bu PC ya. Tapi tetap tidak dijawab," tandas Hasto saat dikonfirmasi wartawan.

Masih jelas Hasto, timnya juga sudah mengajukan kemudahan apabila PC tidak mampu memberikan keterangan secara lisan. Dia mengatakan timnya sudah mengajukan opsi untuk memberikan keterangan dengan tulisan, namun hasilnya tetap tidak direspons oleh PC. 

"Padahal sudah disampaikan bahwa apakah sebaiknya tertulis, misalnya pertanyaannya tertulis jawabannya tertulis. Ternyata tidak direspons juga," tukas Hasto. 

Untuk diketahui, sebelumnya, berdasarkan laporan sementara tim asesmen psikologis LPSK, kondisi PC masih terguncang dan tampak terlihat dalam kondisi psikis yang tidak stabil. Edwin juga menjelaskan PC telah mengajukan rehabilitasi medis karena tahap traumanya sudah lebih dari butuhnya penangangan psikologis. 

"Kalau psikiater kan itu dokter ya karena ada permohonan bantuan rehabilitasi medis yang disampaikan oleh ibu PC, selain rehabilitasi psikologis," ujar Edwin. 

Untuk itu, kata Edwin, terlihat PC membutuhkan bantuan psikiater guna menyembuhkan trauma yang dialaminya.

"Ibu PC tampak terlihat masih terguncang, masih ada situasi psikis yang belum stabil, kadang masih menangis, masih sulit untuk berbicara. Tampaknya Ibu PC membutuhkan layanan psikiater, jadi sudah bukan psikolog lagi," papar Edwin.
 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut