Translok Laimbaru Krisis Air: “Dulu Bisa Bertanam, Sekarang Air jadi Susah”
WAINGAPU, iNewsSumba.id– Warga Translok Laimbaru, Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, bersuara. Bukan soal tanah atau status kepemilikan, tapi soal hal paling mendasar dalam kehidupan sehari-hari: air bersih.
Sudah lebih dari setahun, 200 kepala keluarga di pemukiman transmigrasi lokal itu hidup dalam keterbatasan akses air. Air tidak lagi mengalir dari keran rumah. Warga harus antre mengambil air dari saluran pipa tertentu yang debitnya sangat kecil.
Sabtu (19/7/2025) siang lalu, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara datang ke lokasi untuk membagikan 400 sertifikat hak milik (SHM). Namun yang lebih diharapkan warga bukan sekadar legalitas lahan, melainkan kepastian akan hadirnya air bersih dan infrastruktur pendukung kehidupan.
Martinus Takanjanji, warga lain yang ikut berdialog dan juga menerima SHM saat itu, menegaskan bahwa infrastruktur dasar adalah kebutuhan paling mendesak.
Warga Translok Laimbaru berharap, dengan kedatangan Menteri Transmigrasi, pemerintah pusat bisa segera mengambil tindakan nyata dan memastikan transmigrasi bukan sekadar pemindahan penduduk, tapi juga kehidupan yang lebih layak.
Editor : Dionisius Umbu Ana LoduFollow Berita iNews Sumba di Google News