Selain menyoroti praktik curang tersebut, Purbaya juga meninjau penggunaan alat pemindai peti kemas (container scanner) yang baru dipasang dua minggu lalu.
Ia meminta agar seluruh hasil pemeriksaan bisa terintegrasi ke sistem pusat data di Jakarta agar pengawasan berjalan lebih transparan dan efisien.
“Kita buat sistem berbasis IT, supaya pengawasan di lapangan bisa langsung dilihat dari pusat,” ujarnya menegaskan.
Temuan ini menegaskan tantangan besar reformasi birokrasi di bidang kepabeanan, di mana praktik manipulatif masih menghantui rantai distribusi impor.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
