MINNESOTA, iNewsSumba.id-Abigail dan Brittany Hensel bukan sekadar nama yang dikenal karena keunikannya. Mereka adalah simbol keberanian manusia menembus batas tubuh dan persepsi dunia. Lahir di Minnesota, Amerika Serikat, pada 7 Maret 1990, kembar siam ini hidup dengan dua kepala dan satu tubuh. Jenis kembar mereka disebut parapagus dicephalic, kondisi yang hanya terjadi sekali dari jutaan kelahiran di dunia.
Sejak kecil, keduanya tumbuh dengan kesadaran bahwa mereka berbeda. Namun perbedaan itu tak menjadi batas untuk bermimpi. Abigail mengendalikan sisi kanan tubuh, sementara Brittany sisi kiri. Mereka belajar sinkron dalam setiap gerak—dari berjalan, menulis, hingga mengendarai mobil.
Ketika tiba saatnya kuliah, universitas mengakui mereka sebagai dua individu berbeda. Maka, mereka membayar biaya kuliah untuk dua mahasiswa dan masing-masing mendapat ijazah sendiri. “Kami memang berbagi tubuh, tapi tidak berbagi pikiran,” kata Abigail dalam sebuah wawancara dokumenter.
Namun, keunikan itu menghadirkan paradoks ketika keduanya mulai bekerja sebagai guru SD di Minnesota. Meski mengajar bersama dan masing-masing memiliki gelar sarjana, sekolah hanya memberikan satu gaji untuk satu posisi. “Kami lebih fokus pada murid dan tanggung jawab kami. Gaji bukan segalanya,” ujar Brittany dengan senyum tenang.
Kisah mereka mengundang perenungan. Dunia sering kali menghitung manusia berdasarkan jumlah fisik, bukan kompleksitas jiwa di dalamnya. Abigail dan Brittany menunjukkan bahwa hidup bukan soal tubuh yang utuh, tapi semangat yang menyatu dalam harmoni.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait