JAKARTA, iNewsSumba.id – Tahun ini menjadi salah satu periode paling dinamis bagi Indonesia dalam hal kebencanaan. BNPB mencatat 2.562 peristiwa bencana terjadi hingga pertengahan Oktober 2025, dengan banjir dan cuaca ekstrem sebagai penyumbang terbanyak.
“Kalau kita lihat tren tahun-tahun sebelumnya, angka ini bisa tembus 5.000 saat rekap akhir tahun,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Senin (13/10/2025).
Dari total tersebut, banjir mendominasi dengan 1.281 kejadian, sementara cuaca ekstrem seperti puting beliung dan hujan lebat mencapai 524 peristiwa. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menempati urutan ketiga dengan 501 kasus, disusul tanah longsor, kekeringan, serta abrasi pantai.
Abdul menjelaskan, pola bencana tahun ini menunjukkan kecenderungan kuat pengaruh La Nina lemah, yang menyebabkan curah hujan di atas normal di banyak daerah. “Musim hujan datang lebih awal, sehingga volume air permukaan tinggi dan memicu banjir di banyak wilayah,” ujarnya.
Selain korban jiwa, dampak sosial-ekonomi dari bencana juga berat. BNPB mencatat 4.490 rumah rusak berat, 6.971 rusak sedang, dan 19.398 rusak ringan. Ribuan sekolah dan rumah ibadah turut terdampak.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait