JAKARTA, iNewsSumba.id — Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi sorotan tajam setelah angka keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) menembus 4.711 kasus sepanjang Januari hingga September 2025. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan evaluasi total harus segera dilakukan.
“Untuk itu kita kasih kesempatan kepada BGN untuk mengadakan evaluasi. Evaluasi yang dianggap perlu, sehingga program yang seharusnya dapat berjalan dengan baik ini kembali menjadi baik,” kata Dasco saat ditemui di Gedung Nusantara II, Senayan, Kamis (25/9/2025).
Dasco mengingatkan, kasus keracunan ini tidak bisa dianggap sebagai insiden kecil. Menurutnya, akuntabilitas BGN dipertaruhkan karena lembaga itu merupakan garda terdepan dalam mengatur standar gizi nasional.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu menegaskan, DPR tidak akan tinggal diam. Komisi IX disebut akan mengawal dan mengawasi setiap langkah evaluasi, sekaligus memberi masukan agar perbaikan sistem berjalan efektif.
“Komisi teknis di DPR juga sudah mengikuti perkembangan, dan tentunya komisi teknis terkait akan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk evaluasi MBG,” ujar Dasco.
Ia menambahkan, keterlibatan aparat penegak hukum (APH) juga diperlukan, mengingat ada dugaan kasus keracunan tidak hanya akibat kelalaian, tetapi juga bisa mengarah pada kesengajaan.
“Kita minta APH ikut melakukan investigasi lapangan, untuk membedakan mana yang benar-benar keracunan karena kelalaian, dan mana yang mungkin ya sengaja begitu kan,” tegasnya.
Lonjakan ribuan kasus keracunan ini menjadi ironi tersendiri. Program MBG yang semula dirancang untuk memperbaiki gizi masyarakat justru berubah menjadi ancaman kesehatan.
Dengan sorotan publik yang kian tajam, Dasco menekankan pentingnya pembenahan cepat dan menyeluruh. “Ini momentum untuk memperbaiki. Jangan sampai program besar ini kehilangan legitimasi di mata rakyat,” pungkasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait