Gelombang PHK Pekerja Media Menggila, Pakar Minta Pemerintah Jangan Hanya Jadi Penonton

Felldy A. Utama, Dion Umbu
PHK massal Pekerja Media perlu disikapi pemerintah - Foto : ilustrasi Pixabay

JAKARTA, iNewsSumba.id - Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal tengah melanda industri media di Indonesia. Di tengah derasnya arus disrupsi digital, banyak media konvensional tak kuasa mengikuti perubahan, hingga harus merumahkan karyawan secara besar-besaran.

Ignatius Haryanto, pengamat media dan dosen di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), menilai situasi ini sebagai tanda bahaya bagi ekosistem pers nasional. Ia menegaskan, pemerintah tidak bisa tinggal diam menghadapi gelombang PHK yang terus membesar.

“Media yang gagal berinovasi akhirnya tertinggal. Tapi ini bukan sekadar masalah bisnis. Media adalah pilar demokrasi, maka krisis ini harus jadi perhatian serius pemerintah,” ujar Haryanto saat diwawancarai, Selasa (13/5/2025).

Haryanto menyoroti ketatnya persaingan media di Indonesia. Dari ratusan yang ada, hanya segelintir yang benar-benar punya ciri khas. Parahnya, sebagian media justru terjebak menjadi partisan dan kehilangan independensinya.

“Banyak media yang cuma ikut arus, tidak lagi kritis pada pemerintah. Mereka lebih memilih bermain aman. Ini berbahaya bagi kesehatan demokrasi,” tegasnya.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network