JAKARTA, iNewsSumba.id– Drama politik Istana kali ini tidak melibatkan strategi kekuasaan atau lobi elite, melainkan… kepala babi. Ya, Anda tidak salah baca. Sebongkah kepala babi yang dikirim sebagai bentuk teror ke kantor redaksi Tempo justru menjadi boomerang bagi Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), hingga akhirnya memilih mundur dari jabatannya.
Kisah bermula saat awak media meminta tanggapan Hasan soal teror yang dialami Tempo. Alih-alih mengecam pelaku atau menyuarakan dukungan terhadap kebebasan pers, Hasan justru memberi jawaban yang membuat banyak pihak mengernyitkan dahi.
“Udah dimasak saja, kalau kepala babi dimasak saja,” kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (21/3/2025).
Ucapan itu pun membakar jagat maya. Publik menganggap Hasan meremehkan bentuk ancaman terhadap pers. Meski ia buru-buru mengklarifikasi bahwa maksudnya adalah meredam aksi teror dengan cara mengecilkan efeknya, terinspirasi dari respons jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana. Narasi telah telanjur terbentuk: kepala babi menjadi simbol kelalaian komunikasi di lingkungan Istana.
Dalam klarifikasinya, Hasan menjelaskan, “Saya hanya menyempurnakan responsnya Cica (sapaan Francisca). Kalau sudah dikecilkan seperti itu, sekalian saja dikecilkan si penerornya dengan cara dimasak kan?”
Sayangnya, pernyataan ini malah memperkuat persepsi publik bahwa Hasan gagal menjaga sensitivitas dalam isu serius yang menyangkut keselamatan jurnalis. Kritikan pun mengalir deras, termasuk dari Presiden Prabowo Subianto sendiri.
“Ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru,” ujar Prabowo dalam pertemuan dengan pimpinan redaksi media, Minggu (6/4/2025), di Hambalang.
Presiden bahkan menyebut Hasan, dan para pejabat baru lain, belum cukup cepat beradaptasi dalam komunikasi publik. Bagi Prabowo, jabatan tinggi tidak hanya butuh nalar intelektual, tapi juga kepekaan kata.
Akhir dari kisah ini: Hasan memilih mundur dari jabatannya. Entah untuk meredakan krisis atau sebagai bentuk tanggung jawab, yang jelas kepala babi kini punya peran penting dalam sejarah jatuhnya seorang pejabat komunikasi di Istana.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno memastikan PCO tetap bertugas seperti biasa sekalipun Hasan Nasbih mundur.
"Kami ingin menyampaikan bahwa Kantor Komunikasi Kepresidenan tetap bertugas seperti biasa," ujar Noudhy dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).
Dia mengatakan, PCO fokus mengomunikasikan kebijakan strategis dan program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait