Penanggung Jawab Program Malaria Dinas Kesehatan Sumba Timur, Naomi Tamo Inna, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program eliminasi malaria melalui pemeriksaan massal di seluruh puskesmas, dengan target minimal 200 pemeriksaan darah per hari per Puskesmas. Total semua puskesmas lebih dari 4.000 pemeriksaan dilakukan serentak dalam satu hari.
“Ini adalah momen penting untuk mendekatkan layanan dan edukasi ke masyarakat. Dengan kegiatan ini, kita juga membangun kesadaran masyarakat agar lebih aktif dalam mencegah malaria,” kata Naomi.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Perdhaki juga membagikan poster edukasi malaria kepada sekolah-sekolah. Poster tersebut memuat informasi sederhana namun penting tentang gejala, cara penularan, serta langkah pencegahan malaria, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menutup genangan air, dan penggunaan kelambu saat tidur. Materi edukasi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan visual yang menarik, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya generasi muda.
Selain itu, dibagikan pula hand sanitizer kepada peserta edukasi sebagai bagian dari promosi perilaku hidup bersih dan sehat. Penggunaan hand sanitizer membantu menjaga kebersihan tangan dari potensi kontaminasi kuman dan parasit, termasuk parasit malaria yang dapat menular secara tidak langsung melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Hand sanitizer juga menjadi simbol upaya preventif masyarakat dalam melindungi diri dari berbagai penyakit menular.
Menurut Naomi, adanya kolaborasi antara Dinas Kesehatan, Puskesmas, Perdhaki, dan instansi lainnya selama tiga tahun terakhir telah memberikan dampak positif, dengan tren penurunan kasus malaria mencapai 50% setiap tahun. Hingga awal tahun 2025, tercatat hanya 160 kasus, meski data ini masih bersifat sementara.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait