Pelukan Terakhir Sang Gembala: Curahan Hati Seorang Pastor Mengenang Paus Fransiskus

Pater Wilhelmus Ngongo Pala, CSsR
Momen perjumpaan penulis dengan Paus Fransiskus di Aula Clementine , Vatikan - Foto : istimewa

Tinggalkan zona nyaman. Jangan pernah lelah menjadi guru moral. Ketaatan sejati bukan sekadar mengikuti kehendak sendiri.

Di akhir audiensi, kami semua berjabat tangan. Tidak perlu berlutut, tidak perlu mencium tangan. Kami menerima rosario sebagai kenangan, dan yang paling penting: pesan hidup dari seorang gembala sejati.

“Don’t forget to leave your comfort zone as a missionary.”

Kini, Paus Fransiskus telah pergi. Namun warisannya tak akan pernah pudar. Ia hidup dalam semangat, dalam sapaan hangatnya, dalam keberanian kami untuk keluar, pergi, dan melayani.

Viva Papa Francesco! Viva Iglesia! Viva Jesucristo!

Requiescat In Pace, Santo Padre. Terima kasih untuk pelukan terakhir itu—dari jauh, namun begitu nyata dalam hati.


Pater Wilhelmus Ngongo Pala, CSsR - Foto : istimewa

Penulis : Pater Wilhelmus Ngongo Pala, CSsR
Kelahiran Sumba dan Kini jadi Pastor Rekan di Paroki Cijantung dan Koordinator Pastoral Orang Muda Redemptorist Asia Pasifik


Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network