"Hentikan saja pekerjaannya kalau begini. Kualitas buruk hanya akan merugikan daerah dan membuang anggaran," ujar Laurens.
Senada dengan rekan-rekannya, anggota Komisi C lainnya, Hendrik Tudu, mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai proyek tersebut hanya mementingkan kepuasan pihak tertentu tanpa memperhatikan kualitas.
"Jangan main-main dengan kualitas jalan. Ini kita injak pakai sepatu saja sudah rusak, apalagi kalau dilewati kendaraan berat," pungkas Hendrik.
Masyarakat setempat berharap ada tindak lanjut tegas dari pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terulang. Proyek dengan dana besar seharusnya memberikan manfaat jangka panjang, bukan malah menjadi beban akibat pengerjaan yang asal-asalan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait