SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Cuaca buruk yang ditandai hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi telah menjadi ancaman nyata di Kabupaten Sumba Timur. Dalam lebih dari sepekan terakhir, fenomena ini telah menelan korban jiwa. Sehingga perlu menjadi perhatian semua warga terutama yang sering beraktifitas di laut dan pesisir.
Masih lekat dalam ingatan paska dikabarkan dan diberitakan, Selasa pagi (21/1/2025) lalu, dua perahu yang membawa enam pemancing terbalik dihantam gelombang tinggi di Laut Maukawini, Kecamatan Pahunga Lodu. Peristiwa tragis ini menyebabkan dua orang meninggal dunia, sementara satu lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang.
Hingga hari kelima pencarian, Ervin Fitriana, seorang wanita asal Kediri, Jawa Timur, belum berhasil ditemukan. Tim SAR gabungan yang melibatkan Pos SAR, Angkatan Laut, Polairud Waingapu, Polres, TNI, dan BPBD Sumba Timur terus berjuang melawan tantangan cuaca buruk. Selain menggunakan peralatan SAR, tim juga mengandalkan bantuan nelayan lokal dan aparat TNI Angkatan Laut untuk melakukan penyelaman.
Meskipun pencarian belum membuahkan hasil, Lettu Laut (P) Rahmad Hadi Mulyono, yang merupakan Komandan Pos Angkatan Laut Waingapu yang juga ambil bagian dalam Tim SAR Gabungan menyatakan, Tim berhasil mendapatkan sejumlah barang milik korban, seperti mesin perahu, alat pancing, telepon genggam, dan pakaian, berhasil ditemukan.
Diberitakan sebelumnya, tiga dari enam pemancing yang berada di dua perahu nahas tersebut berhasil selamat. Namun, dua korban lainnya ditemukan meninggal dunia pada hari yang sama.
Salah satu korban meninggal adalah Dwi Arnadi, warga Kediri, yang juga merupakan suami dari Ervin Fitriana. Jenazah Dwi telah dipulangkan ke Kediri pada Rabu (22/1/2025). Sementara korban lainnya, Ferdinand Pati Ndamung, adalah warga Desa Pamburu, Kecamatan Pahunga Lodu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait