SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Nggalla Hamapati, seorang oknum guru pada salah satu institusi pendidikan di Kecamatan Pandawai merasa menjadi korban buntut peristiwa kericuhan yang terjadi di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT, Selasa (24/9/2024) sore lalu. Pasalnya, niatnya untuk melerai pertengkaran dan pertikaian justru berimbas dirinya disebut sebagai provokator dan bahkan pelaku.
Tidak terima atas tuduhan itu hingga membebaninya dan keluarganya secara psikologis, Nggalla kemudian membuat laporan polisi atas dugaan pengeroyokan. Laporan itu telah diterima SPK Polres pada Rabu (25/9/2024).
“Saya memutuskan untuk melaporkan apa yang terjadi kemarin yaitu kejadian pertama pada tanggal 24, jam 4 sore kalua tidak salah. Itu terjadi pengeroyokan, dan pengeroyokan itu sampai di sawah dan itu viral di media bahwa saya yang melakukan sebuah aksi,” ungkap Nggalla pada Wartawan, Rabu (25/9/2024) malam kemarin.
Nggalla yang saat itu didampingi seorang kerabatnya yakni Umbu Pajaru Lombu itu lebih jauh menyatakan, sejatinya dirinya hanyalah melerai pihak yang bertikai.
“Sebenarnya saya hanya melerai yang sementara bertikai. Tanpa mereka bertanya-tanya lagi, teman satu yang melakukan aksi awal, dan teman-teman lainnya ikut ambil bagian keroyok itu tidak mau dengar lagi kata saya, malah bilang saya mabuk, padahal saya tidak beralkohol,” jelasnya sembari menambahkan selepas itulah dirinya kemudian dituduh sebagai perusuh dan lalu ditendang dan dipukul hingga dirinya lari ke sawah.
Selain itu Nggalla juga menegaskan dirinya justru tidak berada di tempat saat peristiwa kedua terjadi. Disebutnya, saat kejadian kedua itu terjadi dia sedang berada di Pelabuhan untuk mengambil barang titipan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait