SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini ke Kabupaten Sumba Timur, NTT selama dua hari tepatnya pada tanggal 2 hingga 3 Mei 2024 lalu rupannya menyibak fakta yang mengejutkan. Betapa tidak, di Kabupaten ini untuk sementara terdata terdapat 419 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kunker Mensos yang pernah menjadI Walikota Surabaya itu sekaligus untuk memastikan penangan bagi para ODGJ atau mereka yang tergolong kaum disabilitas mental itu. Fakta dan data mengejutkan itu terungkap ketika Mensos mendatangi Puskesmas Kanatang, untuk bertatap muka dengan 80 ODGJ dan keluarga pendampingnya, juga dengan sejumlah disabilitas dan kaum rentan lainnya.
Ke-419 ODGJ atau disabilitas mental itu disebutkan tersebar pada 22 Kecamatan yang ada Kabupaten Sumba Timur. Data yang diterima wartawan termasuk iNews.id itu dari Humas Kemensos sesaat sebelum Mensos Risma tiba di Puskemas Kanatang juga menyatakan sang Menteri telah menurunkan tim untuk melakukan asesmen biopsikososial bersama dokter spesialis jiwa yaitu dr. Dickson Legoh, Sp.KJ dan dr. Albert A Maramis Sp.KJ (K).
Disebutkan tim dimaksud tidak hanya lakukan pemeriksaan Kesehatan namun juga memberikan bantuan pemenuhan hidup layak dan prakondisi pembebasan pasung bagai sejumlah ODGJ. Sellain itu juga untuk mengetahui dukungan dukungan aksesibilitas dan pemberdayaan. Bantuan juga diberikan untuk 38 orang eks kusta berupa hygiene kit.
Tim Assesmen Biopsikososial bersama dokter spesialis jiwa juga disebutkan dari 419 ODGJ yang tersebar pada 22 kecamatan di Suumba Timur itu, terdapat 4 orang diantaranya yang ditemukan terpasung. Namun setelah memberikan penanganan dan pemahaman pada keluarga akhirnya 2 diantaranya sudah bebas dari pasungan.
Dalam sambutannya saat itu, Mensos RI menekankan pentingnya data yang valid bagi para kaum rentan termasuk ODGJ untuk memastikan dan memudahkan penanganan dan pelayanan sosial. Dirinya juga menjamin Kementerian yang dipimpinnya akan membantu kaum rentan termasuk menjawab kebutuhan ODGJ dan keluarganya agar lebih mudah menjalani kehidupannya baik dalam bidang ekonomi, pelatihan dan pemberdayaan juga pengobatan.
Mensos Risma juga menegaskan seluruh Puskesmas yang ada di Sumba Timur juga akan bisa memberikan pelayanan pengobatan pada para ODGJ untuk pulih atau sembuh. Hal mana sebut dia para ODGJ dengan dibantu keluarganya bisa mendatangi Puskesmas untuk pengobatan minimal sekali dalam sebulan.
“Kalau dulu memang harus tiap hari pasien ODGJ minum obat dan tentu ini memberatkan dari sisi waktu dan biaya. Namun kini pengobatan bisa dilakukan terjadwal setiap bulan, yang mana tentunya tidak terlalu memberatkan, Dan itu bisa didapatkan obatnya di Puskesmas,” tandas Menteri Risma.
“Aih lumayan banyak juga jumlahnya eee, semoga ke depannya bisa berkurang ODGJ di Sumba jika Meneteri Sosial intervensi seperti ini sampai ke Puskesmas. Jangan sampai nanti kaerena himpitan ekonomi dan politik bisa bertambah lagi ODGJ,” ungkap Rahmad salah satu warga ketika dimintai tanggapannya di sela- sela sambutan Mensos RI kala berkunjung ke Puskesmas Kanatang didampingi Bupati Sumba Timur Khristofel Praing itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait