SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Warga Sumba, NTT, sejak kemarin disajikan video viral yang menampilkan suasana yang memprihatinkan di Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Betapa tidak, puluhan warga berjuang bahkan seakan menyabung nyawa, untuk mengantarkan peti jenazah kerabat mereka dengan menlintasi sungai besar yang meluap atau banjir.
Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Timur, membuat mobilisasi warga terhambat. Di Desa Mondu Lambi ini, warga terpaksa menyebrangi sungai yang berarus deras karena meluap dan banjir. Hal itu terjadi karena tidak adanya fasilitas penyeberangan yang memadai baik berupa perahu apalagi jembatan.
Seperti yang ditampilkan dalam video berdurasi 3 menit 2 detik itu, kanal Youtube berlabel Yoga Sumba, nampak puluhan warga berjibaku berupaya menyeberangkan sebuah peti jenazah. Peti jenazah diletakkan di atas rakit dari bambu, dan lalu disebrangkan dengan cara merenangi sungai berarus deras itu.
“Itu jenazah Magdalena Horu Manggu, kakak ipar saya yang meninggal beberapa hari lalu karena lakalantas di Lewa. Kemarin siang keluarga dan warga lainnya antar ke rumah duka di seberang sungai,” jelas Gidion Wali salah satu kerabat almarhumah yang dihubungi, Sabtu (6/4/2024) pagi tadi.
Dihubungi terpisah, pemilik akun youtube Yoga Sumba, membenarkan peristiwa itu terjadi Jumat (5/4/2024) siang kemarin. Pemilik akun yang juga merupakan Vicaris (calon pendeta) pada Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Mondu Lambi.
Puluhan warga Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur menyabung nyawa, antar jenazah salah satu warga dengan menyeberangi sungai yang lagi meluap karena banjir-Foto : Tangkapan Layar
“Situasinya kemarin memang demikian, seperti yang terlihat di video itu. Kebetulan saya sebagai Vicaris ikut mengantar dan berikan pelayanan ibadah penghiburan pada keluarga duka,” ungkap Yohanis Nggau, sosok Vicaris yang merupakan pemilik kanal Youtube Yoga Sumba ketika dikonfirmasi Sabtu (6/4/2024) beberapa saat lalu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait