Kebangkitan Yesus Kristus, Maria Magdalena dan Asal Muasal Tradisi Telur Paskah

Dion. Umbu Ana Lodu
Kebangkitan Yesus Kristus dan kemudian menampakkan dirinya pada Maria Magdalena - Foto ilustrasi : istimewa

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.idKematian Yesus Kristus yang diraya ingatkan dalam Jumat Agung, dan puncaknya pada Sabtu Suci (Malam Paskah) dan Perayaan Paskah atau Kebangkitan figur yang diyakini sebagai Tuhan dan Juru Selamat umat Kristiani itu, hingga kini seakan tak bisa dipisahkan dari ragam tradisi juga sejumlah tokoh.  Tradisi menghias Telur Paskah dan Tokoh Maria Magdalena, adalah diantaranya.

Tradisi Telur Paskah dan kebangkitan Yesus Kristus sejatinya tak bisa dipisahkan dari sosok Maria Magdalena, seorang perempuan yang namanya juga ada dalam Alkitab. Sosoknya disebutkan sebagai yang pertama melihat wujud Yesus Kristus yang bangkit dari kematianNya pada hari ke-3. Perempuan inilah juga yang disebutkan sejarawan dan juga kisah legenda sebagai figur yang menginspirasi Tradisi Telur Paskah.

Dikutip dari aneka sumber dan diperkuat dengan penjelasan Doktor Bambang Noorsena, dalam kanal Youtubenya, peran Maria Magdalena sebagai saksi pertama Kebangkitan Yesus Kristus dan juga inspirator Tradisi Telur paskah itu dipaparkan ilmuwan asli Indonesia itu. Dikatakannya, Maria Magdalena merupakan pemain kecapi yang handal.

Menurut catatan sejarah Gereja Purba abada ke-3, kata Bambang Noorsena, Maria Magdalena usai menjadi saksi kematian dan juga kebangkitan Yesus Kristus, diundang oleh Kaisar Tiberius untuk bermain kecapi di istananya.

“Datanglah Maria Magdalena bermain kecapi di istana kaisar. Eee sebelum dia memainkan kecapi diceritakannya tentang kebangkitan Yesus. Karena dia (Maria Magdalena) dikenal sebagai rasul kebangkitan,”ungkap Bambang.

Di hadapan Kaisar dan tentunya tidak sendiri saat itu, Maria Magdalena berkisah dan bersaksi. Namun kisahnya itu justru memantik gelak tawa sang Kaisar Tiberius dan pejabat lainnya kala itu.

“Wahai kaisar, Yesus dari Nazareth inilah yang sudah bangkit dari antara orang mati. Maka terbahak-bahaklah itu si Kaisar,” kisah Bambang sembari menambahkan kaisar saat itu mengingatkan Maria Magdalena bahwa dirinya diundang untuk bermain kecapi atau bermain musik, bukan untuk mengisahkan hal yang tidak masuk akal atau di luar nalar karena menceritakan orang yang sudah mati tapi bisa bangkit.


Doktor Bambang Noorsena dan Lukisan Santa Maria Magdalena - Foto : Istimewa

 

 

Kecaman dan peringatan Kaisar Tiberius dan pejabat lainnya itu justru memantik Maria Magdalena untuk terus bersaksi.

“Marahlah si Maria Magdalena tadi. Di suguhan kaisar itu biasnaya ada telur-telur mentah. Bukan utnuk STMJ, ndak tahu untuk apa waktu itu. Kemudian dipegang dan dikatakan, lihat kaisar, anda tidak percaya dengan mujizat. Dari telur yang mati ini, dia akan menetaskan kehidupan. Sambil tangannya bergetar begini, telur yang putih itu tiba-tiba warnanya merah, warnanya kuning. Sejak saat itu, ada tradisi menghias telur paskah,” papar Bambang yang merupakan pendiri Institute for Syriac Culture Studies (ISCS).

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network