"Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai, ada orang-orang, flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa kita," timpalnya dalam momen yang juga dihadiri oleh puluhan guru besar yang lakukan long march dari Balai Sidang menuju area halaman Rektorat UI lengkap dengan toga.
Para guru besar dan akademisi dari kampus ternama itu juga melantukan hymne Guru Besar, Hymne UI dan lagu perjuangan Maju Tak Gentar.
Sebelumnya pada Rabu (31/1/2024) lalu civitas akademika UGM yang terdiri atas guru besar, dosen, mahasiswa, serta alumni juga menyampaikan petisi Bulaksumur. Petisi yang dibacakan oleh Prof Koentjoro itu menyatakan keprihatinan pada tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini yang mereka nilai menyimpangi prinsip moral, demokrasi dan keadilan sosial. Tidak hanya itu, dalam petisi itu, Presiden Jokowi juga diingatkan pada jati diri UGM.
Tak jauh berbeda, Rektor UII Yogyakarta Prof Fathul Wahid juga mengeluarkan pernyataan sikap atas kondisi perkembangan politik nasional menjelang Pemilu 2024. Dirinya melihat adanya gejala praktik penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan yang ditunjukkan Presiden Jokowi yang juga dinilainya memudarkan sikap kenegarawanan dalam tubuh pemerintahan Indonesia.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait