“Sejauh ini itu bisa saya katakan tidak benar pendapat itu atau hoaks karena faktanya kami belum pernah menerima laporan yang menyatakan korban meningga yang narasi awalnya korban karena dihipnotis, lalu digiring kemudian bunuh diri dan meninggal,” urainya.
Lebih jauh diungkapkan Helmi, kasus Gandir yang terjadi dan diperkuat dengan olah TKP dan juga visum ataupun autopsi tentunya yang menjadi korban adalah juga pelakunya sendiri. Karena itu sebut dia tidak ada peristiwa pidana.
Terkait dengan peristiwa Gandir yang telah mencapai 4 kasus dalam awal tahun 2024, Helmi menghimbau pentingnya keterbukaan dan komunikasi yang baik mulai dari lingkup terkecil yakni dalam keluarga.
“Komunikasi yang baik dan kedekatan dengan keluarga sebagai lingkup terkecil dalam kehidupan bermasyarakat penting sekali. Karena jika ada kedekatan antara orang tua dengan anak, saudara bersaudara, kakak dengan adik atau sebaliknya tentu permsalahan apapun bisa diselesaikan dengan baik. Jadi kami himbau dan tegaskan bahwa setiap orang pasti akan hadapi masalah dan setiap masalah ada solusinya dan pasti bunuh diri bukan solusinya,” papar Helmi.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait