Ketua DPRD Sumba Timur itu lebih lanjut menegaskan bahwa anggota DPRD periode 2019-2024 adalah yang paling tidak produktif. Hal itu diutarakannya dalam kapasitas sebagai politisi yang telah 6 periode terpilih sebagai wakil rakyat.
“Saya sudah 6 periode terpilih dan jadi anggota DPRD, dan periode inilah yang saya nilai sangat tidak produktif. Padahal paska dilantik lalu dalam komposisinya banyak ekspetasi yang diberikan rakyat,” tohoknya merespon dinamika Sidang Paripurna Terbuka ll Masa Sidang lll Penyampaian Rancangan Kebijakan Umum dan Rancangan PPAS Tahun Anggaran 2024 oleh Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing dan jajarannya itu.
Sebanyak 10 anggota DPRD Sumba Timur absen alias tidak hadir tanpa keterangan dalam Sidang Paripurna Terbuka ll Masa Sidang lll - Foto Kolase Istimewa
Dalam kapasitas sebagai petinggi Partai Golkar Sumba Timur, Ali Fadaq menyatakan partainya telah mengambil sikap tegas. Langkah tegas itu berupa pencopotan oknum anggota DPRD asal partai Golkar dari keanggotaannya dalam Badan Anggaran (Banggar).
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait