“Sementara sudah 14 Kecamatan yang kami datangi, terahir di Haharu dan Kahaungu Eti dan sambutan masyarakat di semua tempat yang kami datangi sangat baik dan antusias. Kecamatan lainnya juga kan kami datangi seperti Pinu pahar, Ngadu Ngala Mahu dan lainnya,” jelasnya.
Diakuinya, Kabupaten Sumba Timur yang luas tentu membutuhkan biaya yang tinggi untuk mencapai wilayah yang jaraknya jauh dan rumit dari kota Waingapu. Karena itu dirinya dan seluruh stafnya pastinya mengkaji secara cermat untuk melakukan ragam inovasi di tempat tujuan.
“Pola yang kami lakukan terutama adalah komunikasi dan informasi. Kami dahulukan itu ke Pemerintah Kecamatan, Polsek dan Desa bahkan tokoh adat dan agama. Hal itu perlu karena mereka yang lebih tahu kondisi di sana, siapa warga yang punya ranmor dan berpotensi untuk membayar pajak lalu disesuaikan dengan data yang kami punya. Setelah semua sudah fix baru kami ke sana. Kami harus sukses mendapatkan pembayaran pajak lebih tinggi dari cost yang dikeluarkan untuk mobilisasi PP ke sana. Sederhananya tidak boleh rugi atau tekor tapi harus untung 5 atau 10 kali lipat,” paparnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait