Kampung ini dihuni oleh ratusan warga 12 suku, yang tersebar pada 57 unit rumah adat. Atap ilalang dan menjulang tinggi rumah adat di perkampungan ini, sejatinya ditopang oleh 4 tiang utama. Ke - 4 tiang utama berukir itu berdiri kokoh di tengah rumah. Uniknya, di tengah ke - 4 tiang inilah tungku atau dapur berada.
Di sekitar ke-4 tiang itupula benda-benda pusaka dan upacara di simpan. Jika beruntung, pengunjung yang datang bisa memperoleh hiburan ekstra berupa penabuhan gong dan tambur oleh penghuni kampung yang sedang bersukaria.
Kuburan megalith di sisi rumah adat padfa Kampung adat Wainyapu,, Kabupaten Sumba Barat Daya - Foto : Dion. Umbu Ana Lodu
Aksesoris lainnya yang bisa ditemui di dalam rumah adalah tanduk kerbau dan rahang babi yang dipajang di dinding dan di bawah atap ilalang.
Tak hanya menara yang mencakar langit, perkampungan yang konon telah ada sejak abad 15 silam ini, juga di padati oleh ratusan kubur batu yang seakan mengukir bumi pertiwi dan mempertontonkan kejayaan era megalithikum di Pulau Sumba yang masih bertahan hingga kini.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait