NTT di Garis Depan Perang Iklim: Kaum Muda Kini Ambil Alih Panggung
KUPANG, iNewsSumba.id – Di tengah panas kering yang mencakar tanah Flobamorata, sekelompok anak muda menegakkan semangat hijau. Di Aula Fernandez, lantai 4 Kantor Gubernur NTT, Kamis (30/10/2025), gema “Festival Iklim Pemuda” menggema. Bukan sekadar seremoni, melainkan tanda dimulainya babak baru: kaum muda memimpin perang melawan perubahan iklim.
Perubahan iklim bukan lagi isu jauh di awang-awang. Di NTT, ia menjelma nyata: kekeringan, lahan retak, produktivitas pertanian yang turun, hingga air bersih yang makin langka. Dampak itu menghantam yang paling rentan yakni perempuan, anak-anak, dan generasi muda.
Plan International Indonesia bersama GIZ Jerman melalui IKI Small Grants meluncurkan proyek “Inisiatif Kaum Muda untuk Aksi Iklim yang Responsif Gender.” Proyek ini menjadi ladang belajar dan aksi bagi 270 pemimpin muda dari berbagai kabupaten di NTT, dengan porsi 60 persen perempuan dan 3 persen penyandang disabilitas.
“Provinsi NTT ingin berdiri di depan dalam bertempur dengan krisis iklim ini,” ujar Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutannya. “Dengan dukungan proyek IKI Small Grants lewat GIZ dan Plan Indonesia, kami berharap bisa melewati masa sulit ini.”
Laka Lena menyebut festival itu bukan hanya ruang dialog, melainkan titik mula dari gerakan kolaboratif antar generasi. “Kami ingin ide-ide dari kaum muda tidak berhenti di sini, tapi menjadi gerakan nyata. Kita butuh pemuda yang berani berpikir dan bertindak,” tegasnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu