Pertamina Kembali Sesuaikan Harga BBM: Pertalite Aman, Dexlite Naik Rp100
JAKARTA, iNewsSumba.id — Di tengah tekanan harga minyak dunia yang kembali bergejolak, PT Pertamina (Persero) mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi per 1 Oktober 2025. Dua jenis BBM diesel, yakni Dexlite dan Pertamina Dex, menjadi yang terdampak kenaikan harga.
Kenaikan ini relatif kecil namun terasa, terutama bagi pelaku transportasi barang dan penumpang jarak jauh. Dexlite naik dari Rp13.600 menjadi Rp13.700 per liter, sedangkan Pertamina Dex kini Rp14.000 per liter.
“Penyesuaian ini bagian dari evaluasi berkala berdasarkan formula harga yang diatur pemerintah,” jelas Pertamina dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).
Meski demikian, harga Pertalite, Bio Solar, Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 tetap stabil. Artinya, masyarakat pengguna BBM bersubsidi masih dapat bernafas lega.
Untuk wilayah Indonesia timur seperti Nusa Tenggara Timur, harga Pertamina Dex mencapai Rp14.000 per liter, sementara Bio Solar nonsubsidi dijual Rp13.600 per liter.
Sementara di Papua dan Papua Barat Daya, harga Pertamina Dex bahkan mencapai Rp14.300 per liter, seiring tingginya biaya distribusi energi di kawasan tersebut.
“Distribusi BBM di wilayah timur memiliki tantangan geografis. Harga diatur menyesuaikan dengan faktor transportasi dan logistik,” tambah Pertamina.
Harga stabil di beberapa wilayah lain seperti Jawa, Bali, dan Kalimantan juga menjadi sinyal bahwa pemerintah masih menjaga keseimbangan harga energi nasional.
Bagi masyarakat, kabar bahwa Pertalite tetap Rp10.000 per liter menjadi semacam jaminan psikologis di tengah ketidakpastian global. “Yang penting Pertalite jangan naik dulu, kalau bisa tetap,” ujar Syarifudin, sopir ojek online di Jakarta.
Hanya beberapa hari sejak pengumuman kenaikan itu, musibah terjadi di SPBU Kambaniru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Lokasi yang setiap harinya ramai oleh antrean kendaraan bahkan hingga meluber ke jalanan itu, Sabtu (5/1/02025) sore lalu terbakar. Api diduga kuat berasal dari mobil kijang tang sedang mengisi pertalite.

Informasi yang diperoleh dari sejumlah sumber di lokasi menyebutkan, mobil itu diisi BBM sedang dalan kondisi mesin hidup. Tidak hanya itu, juga disebutkan mobil dimaksud didalamnya ada dinamo yang berfungsi menyedot minyak dari tangki untuk disalurkan dalam jeriken yang telah disiapkan. Sayangnya, niatan untuk menimbun BBM dan selanjutnya berimbas keuntungan itu malah berujung petaka. Jago merah tak diduga muncul dari bawah mobil dan selanjutnya hanguskan mobil dan juga fasilitas lainnya di SPBU itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu