get app
inews
Aa Text
Read Next : Dari Aula Patola Kamba, Dukungan untuk PNLH XIV WALHI Digaungkan Oleh Pemkab Sumba Timur

Solidaritas Rakyat Jadi Energi Positif WALHI dalam Perjuangan Keadilan Ekologis

Kamis, 25 September 2025 | 22:38 WIB
header img
Pengurus WALHI Nasional dan NTT usai menggelr Konferensi Pers di Kampung Adat Prailiu, Sumba Timur-Foto: iNews Sumba

WAINGAPU, iNewsSumba.id— Di tengah krisis iklim global, Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XIV WALHI di Sumba menghadirkan optimisme baru: solidaritas rakyat sebagai energi perubahan. Selama sepekan, ratusan anggota WALHI berkumpul, berdiskusi, dan akhirnya menetapkan kepemimpinan baru yang akan menakhodai organisasi lingkungan terbesar di Indonesia itu.

Boy Jerry Even Sembiring yang terpilih sebagai Direktur Eksekutif Nasional 2025–2029. Ia bersama Dewan Nasional membawa mandat berat: melawan dominasi ekonomi ekstraktif yang merusak bumi dan mengorbankan rakyat kecil.

“Soliditas adalah kunci. Proses pemilihan ini menunjukkan bahwa kita mengedepankan persaudaraan, keteladanan, dan kolektivitas. Itulah prinsip kerja kita melawan kekuatan kapitalistik,” kata Torry Kuswardono, satu dari tujuh Dewan Nasional WALHI terpilih.

Arie Rompas yang juga bagian dari Dewan Nasional WALHI menambahkan, perjuangan ekologis tidak bisa dilepaskan dari perjuangan demokrasi. “Keadilan ekologis harus berpijak pada daulat rakyat. Tanpa demokrasi yang substansial, semua upaya hanya akan jadi formalitas,” ujarnya.

WALHI menilai bahwa kebijakan pro-investasi seperti UU Cipta Kerja dan UU Minerba telah memperlemah kontrol lingkungan. Akibatnya, deforestasi, pencemaran, hingga kriminalisasi warga terus terjadi.

“WALHI akan menunjukkan wajah garangnya bagi setiap kebijakan yang meminggirkan rakyat. Negara harus berhenti melakukan tindakan militeristik. Saatnya kembali ke mandat konstitusi,” tegas Boy Jerry dalam konferensi pers yang di gelar di Kampung Raja Prailiu, Kamis (25/9/2025) sore tadi.

Gerakan WALHI bukan hanya melawan, tapi juga membangun. Mereka merancang kampanye masif di tingkat lokal hingga internasional, memperkuat pendidikan politik rakyat, dan memperluas basis pengorganisasian.

Boy menyebut, kerja besar ini tidak mungkin ditanggung sendiri. “Kita membutuhkan keterlibatan petani, nelayan, masyarakat adat, anak muda, bahkan komunitas internasional. Hanya dengan solidaritas kita bisa pulihkan Indonesia,” katanya.

PNLH XIV WALHI di Sumba pun berakhir dengan semangat baru: gerakan ekologis berbasis rakyat, berani menghadapi oligarki, dan teguh memperjuangkan keadilan iklim.

Dalam wajah solidaritas itulah, WALHI meneguhkan diri: rumah gerakan rakyat yang akan terus berdiri di garda depan demi Indonesia yang adil dan lestari.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut