Dari Polres. Kantor Bupati Hingga DPRD Jadi Sasaran Aksi Unjuk Rasa Aliansi Rakyat Sumba Bersuara

Aliansi Rakyat Sumba Bersuara menutup rangkaian aksinya dengan 'menyerang jantung simbol demokrasi' gedung parlemen daerah. Di hadapan pimpinan dan sejumlah anggota DPRD, tuntutan mengalir deras. Massa meminta pemotongan tunjangan dan gaji dewan yang disebut mencapai Rp42 juta per bulan. Menurut mereka, jumlah fantastis itu tidak sebanding dengan kondisi masyarakat yang masih berkutat dengan keterbatasan.
Tak berhenti di situ, pendemo juga mendesak penghapusan studi banding yang dianggap hanya menguras anggaran tanpa manfaat nyata. “Apa hasil dari jalan-jalan kalian ke luar daerah? Rakyat tidak merasakannya,” celetuk seorang mahasiswa peserta aksi.
Pimpinan dan anggota DPRD tampak mendengarkan dengan wajah ragam ekspresi. Meski tajam, aspirasi disampaikan dengan tertib. Setelah puas berorasi, massa akhirnya membubarkan diri menjelang sore. Mereka pulang, tapi meninggalkan pesan keras, DPRD harus lebih punya kepekaan rakyat yang mendaulatnya.
Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat. Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah. Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu