Vaksin Anti ASF Ditemukan dan Siap Edar, Peternak Babi NTT Siap Bangkit dari Krisis

MAUMERE, iNewsSumba.id– Setelah berbulan-bulan dihantui kematian massal babi akibat virus African Swine Fever (ASF), harapan baru kini hadir di tengah para peternak. Pemerintah pusat resmi mengizinkan vaksin Avac ASF Live digunakan secara darurat di Indonesia—dan Kabupaten Sikka jadi salah satu daerah yang menyambutnya dengan sukacita.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Kabupaten Sikka, Selasa (20/5/2025).
“Surat resmi dari Kementerian Pertanian sudah saya terima. Ini bukan hoaks, ini nyata. Vaksin ASF sudah bisa digunakan di Indonesia,” ungkapnya dalam forum tersebut.
Vaksin Avac ASF Live mendapatkan izin edar dari Kementerian Pertanian RI lewat SK Nomor 3693/Kep/Kpts/Pk.350/f/04/2025, yang ditandatangani Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 23 April 2025.
Surat keputusan itu juga diteruskan ke seluruh kepala dinas kabupaten/kota yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan. Artinya, pendistribusian vaksin akan segera digerakkan secara nasional, termasuk di NTT.
Ratusan Juta Kerugian, Kini Ada Harapan
Sejak awal tahun 2025, lebih dari 2.000 ekor babi dilaporkan mati akibat ASF di Sikka. Dampaknya bukan hanya kerugian finansial, tapi juga meruntuhkan ekonomi keluarga-keluarga peternak kecil.
Kini, dengan adanya vaksin, jalan keluar mulai terlihat. DPRD Sikka langsung merespons dengan meminta Dinas Pertanian segera menyiapkan strategi distribusi vaksin, sosialisasi penggunaan, dan pelatihan teknis bagi peternak.
“Kami dorong Pemda untuk bertindak cepat. Jangan sampai vaksin sudah ada tapi peternak tidak tahu cara pakainya,” ujar salah satu anggota dewan dalam rapat.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu