get app
inews
Aa Text
Read Next : Paus Fransiskus Sang Gembala Umat Katholik Meninggal Dunia dalam Ketenangan Tinggalkan Keteladanan 

Siapakah Paus dalam Tradisi Gereja Katolik? Pemimpin Spiritual 1,4 Miliar Umat 

Senin, 21 April 2025 | 16:50 WIB
header img
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun dan rencananya akan dimakamkan di luar Vatikan, tepatnya di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma - Foto : AP

VATIKAN, iNewsSumba.id– Di balik dinding Vatikan yang megah, tersimpan kekuasaan spiritual yang luar biasa. Paus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, tidak hanya memimpin umatnya, tetapi juga dianggap sebagai penerus langsung Santo Petrus, murid utama Yesus Kristus.

Sebagai pemegang otoritas penuh atas Gereja Katolik yang beranggotakan lebih dari 1,4 miliar umat, Paus memiliki peran sentral dalam menentukan ajaran dan arah moral gereja. Meski umat Katolik mengandalkan Alkitab sebagai pedoman hidup, mereka juga sangat memperhatikan ajaran Paus yang menjadi pijakan dalam kehidupan beragama mereka.

Paus tinggal di Kota Vatikan, negara merdeka terkecil di dunia yang terletak di jantung ibu kota Italia, Roma. Meskipun tidak menerima gaji, seluruh kebutuhan hidup dan perjalanannya ditanggung oleh Vatikan.

Dalam sejarahnya, pemakaman Paus selalu berlangsung secara megah. Namun, Paus Fransiskus telah menyederhanakan prosesi tersebut. Ia menolak peti mati bertingkat tiga (dari kayu cemara, timah, dan ek), serta tradisi menempatkan jenazah di atas panggung tinggi di Basilika Santo Petrus.

Sebagai gantinya, Paus akan dimakamkan dalam peti kayu sederhana berlapis seng, dan jenazahnya tetap berada di dalam peti dengan tutup terbuka untuk penghormatan terakhir. Lebih dari itu, Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari seratus tahun yang dimakamkan di luar Vatikan—tepatnya di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma.

Siapa yang Menentukan Paus Baru?

Pemilihan Paus adalah momen sakral yang ditangani oleh Dewan Kardinal, kelompok uskup senior yang seluruhnya pria dan diangkat langsung oleh Paus. Dari 252 kardinal yang ada saat ini, 138 di antaranya berhak memilih karena berusia di bawah 80 tahun.

Proses pemilihan yang disebut konklaf ini dilakukan secara tertutup di Kapel Sistina—tempat yang terkenal dengan lukisan langit-langit karya Michelangelo. Para kardinal akan terus melakukan pemungutan suara sampai terpilih seorang Paus baru. Asap putih dari cerobong kapel menjadi satu-satunya penanda kepada publik bahwa seorang Paus baru telah ditentukan, menggantikan asap hitam yang berarti belum ada kesepakatan.

Begitu Paus terpilih, dunia akan menyaksikan pengumuman legendaris: “Habemus Papam” (Kita memiliki Paus!). Dalam hitungan menit, sosok pemimpin baru akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan memperkenalkan nama kepausannya. Contohnya, Jorge Mario Bergoglio yang kini dikenal sebagai Paus Fransiskus, memilih nama tersebut sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Assisi.

Secara teori, setiap pria Katolik yang telah dibaptis bisa menjadi Paus. Namun, secara praktik, hampir selalu yang terpilih adalah seorang kardinal. Meskipun Paus Fransiskus tercatat sebagai Paus pertama dari Amerika Selatan, sejarah menunjukkan bahwa sebagian besar Paus berasal dari Eropa, khususnya Italia—dengan 217 dari 266 Paus yang pernah menjabat berasal dari negara tersebut.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut