Tokoh Masyarakat 2 Desa Datangi Lokasi Survei Geotermal dan Deklarasi Penolakan Rencana Eksplorasi

Pastor Paroki St Yohanes Baptista Wolosambi Kecamatan Mauponggo Kevikepan Mbay, RD. Arnoldus Yansen Triyono mengatakan, sebagai pastor paroki pihaknya tegak lurus dengan otoritas gereja katolik lokal. Ia juga menegaskan, ada beberapa titik di wilayah paroki yang dipimpinnya sudah pernah disurvei.
"Sebagai pastor paroki, saya mewakili umat menolak geotermal, yang merusak ibu bumi. Hidup kami bergantung pada tanah, air dan alam. Tolong jangan ganggu ibu bumi yang sudah menghidupi kami. Jangan rusakkan harmoni alam di bumi Paroki Wolosambi," ujarnya.
Ia juga berjanji setelah pekan suci atau paskah akan membentuk forum peduli lingkungan yang terdiri dari generasi muda Wolosambi, para tokoh masyarakat di seluruh paroki, dan para akademisi lainnya. Forum ini akan secara berkelanjutan melakukan advokasi, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas bahwa geotermal di seluruh Flores sangat berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem alam semesta yang ada. Aksi perdana nanti akan digelar pada 5 Juni 2025 dalam rangka memperingati hari bumi dan hari lingkungan hidup.
Ketua Aliansi Terlibat Bersama Korban Geotermal Flores Pastor Felix Bhaghi, SVD mengatakan, Flores adalah pulau geotermal.
"Kami sudah mendata ada sekitar 21 titik geotermal di seluruh Flores yang didata oleh otoritas untuk dieksplorasi. Kondisi akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan hidup lingkungan hidup lainnya. Karena ini kita perlu perlawanan secara massal agar bumi yang subur dan kaya raya ini tidak dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu