KUPANG, iNewsSumba.id- Setelah sempat meluap akibat banjir bandang pada Jumat hingga Sabtu lalu, Sungai Termanu kini mulai surut. Masyarakat setempat akhirnya bisa menyeberang dengan berjalan kaki, meskipun kendaraan masih belum dapat melintas.
Banjir ini menyebabkan putusnya Jembatan Termanu, yang menjadi satu-satunya akses penghubung antara Kecamatan Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur. Akibatnya, arus transportasi menuju dan dari wilayah tersebut lumpuh total selama beberapa hari terakhir.
Dilansir dari Tribrata News Kupang, Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, mengonfirmasikan bahwa debit air sungai mulai berkurang sejak Minggu pagi.
"Warga sudah bisa menyeberang, tetapi harus tetap berhati-hati karena kendaraan belum memungkinkan untuk melintas," ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mengambil risiko dengan memaksakan diri melewati sungai jika kondisinya masih berbahaya.
"Keselamatan adalah prioritas utama. Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat pemulihan akses di wilayah ini," tambahnya.
Saat ini, tim terkait masih terus memantau situasi di lapangan, sementara warga berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk membangun kembali jembatan yang rusak. Jalur ini merupakan akses vital bagi perekonomian dan mobilitas warga di wilayah Amfoang.
Hingga berita ini diturunkan, kendaraan masih belum bisa melewati sungai, dan warga dihimbau tetap waspada saat menyeberang guna menghindari resiko kecelakaan akibat arus yang masih cukup kuat.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu