SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Beroperasinya KM Dharma Kartika V milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) melayani Pulau Sumba, secara umum diapresiasi positif oleh warga, terutama masyarakat Sumba Timur. Betapa tidak, kehadirannya bak oase di padang gurun, dimana hingga kini harga tiket pesawat masih melangit tinggi.
Tidak mengherankan jika KM Dharma Kartika V berlabuh maupun lepas jangkar dari Pelabuhan Nusantara Waingapu, banyak ditumpangi warga, dibandingkan moda transportasi sejenis. Masyarakat yang menggunakan jasa pelayarannya sudah tidak terlampau mempersoalkan dapat tempat tidur/bed, kursi/seat, yang penting bisa mendapatkan tiket dan diperkenankan naik dan akhirnya tiba di tujuan.
Apresiasi masyarakat tidak hanya diungkapkan langsung kala dikonfirmasi iNews.id namun juga diutarakan lugas dan gamblang hingga ke media sosial.
“Tidak jadi masalah hanya dapat tiket non seat, nanti bisa tidur-tidur ayam di Kapal, toh hanya 12 jam kemudian kita sudah tiba kupang. Kapalnya juga tetap masih bersih, dan tetap nyaman dibandingkan kapal lain,” ungkap Jordy salah satu pemuda yang menggunakan jasa KM Dharma Kartika V pada Jumat (3/1/2025) lalu.
“Pemandangan ini sebenarnya tak elok, tetapi inilah kenyataannya saat Penumpang Kapal Dharma Kartika V dengan rute pelayaran Kupang-Waingapu. Hampir semua tempat / lorong terpakai untuk sekedar meluruskan badan dan istirahat hingga tiba di pelabuhan tujuan (mengingat musim liburan). Terima Kasih PT DLU yg sudah memberi solusi alternatif disaat harga ticket Pesawat melambung tinggi dan nyaris tak terjangkau...Selamat menyongsong dan merayakan Tahun Baru Bersama Keluarga di Tanah Kelahiran, GB,” tulis Melanthonio Jepe di status Facebooknya di Group Waingapu Fans Club disertai ragam foto yang menampilkan suasana di lorong kapal.
Melanthonio Jepe yang dikonfirmasi beberapa hari lalu membenarkan postingan itu, sembari mengatakan momen itu diambolnya saat berlayar menggunakan KM Dharma Kartika V. Ia juga mengizinkan fotonya diambil untuk dipublikasikan iNews.id.
Tulisan Melanthonio Jepe dan foto-foto itu yang kemudian direspon lebih dari 100 tanggapan pengguna yang tak sedikit pula memberikan apresiasi positif juga harapan.
“DLU sangat membantu kami masyarakat kecil yang tdk dpt menjangkau harga tiket pesawat yang sangat mahal,” tulis Thomas Mara Khe.
“Yang penting murah meriah dan sampai dg selamat ditujuan walaupun lorong menjadi tempat istrahat beberapa jam,” ungkap Axel Anaboeni menanggapi.
Sayangnya ketika KM Dharma Kartika V dan PT DLU menuai banyak apresiasi positif, hal yang dikritisi sejumlah penumpang dan pengunjung, tertuju pada kondisi Pelabuhan Nusantara Waingapu. Fasilitas yang dikelola dan merupakan milik PT Pelindo itu nampak kumuh ketika musim penghujan seperti sekarang ini.
“Ini lihat saja becek begini, kalau kita salah melangkah bisa tercebur genangan,” ungkap Nona salah satu penupang yang baru saja turun dari KM Dharma Kartika V.
“Awii punya becek lagi, kitong bisa jatuh makan lumpur nii maa. Di atas kapal enak dan nyaman, turu di Pelabuhan licin dan becek begini,” ujar Puteri seorang penumpang lainnya.
Kondisi Lumpur dan genangan di salah satu bagian Pelabuhan Nusantara Waingapu, jika hujan usai turun. Juga kondisi di lokasi penumpukan peti kemas - Foto Kolase : iNewsSumba.id
Keluhan dan nada kritis itu diyakini masih terus ada selama musim penghujan ini. Tak hanya sejumlah bagian di Pelabuhan Nusantara Waingapu yang dilalui para penumpang yang nampak genangan, lumpur dan licin, juga lokasi penimbunan Peti Kemas yang nampak juga tergenang. Bukan mustahil genangan ini akan menjadi wadah ideal kembang biaknya nyamuk malaria ataupun demam berdarah.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu