SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Langkah kreatif dilaksanakan SKUY (Skuad Umbu Lili-Yon Hani) di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Sabtu (5/10/2024) malam lalu, di pelataran Gedung MPL Umbu Hapu Mbay, di bilangan Payeti, Kecamatan Kambera, komunitas yang didominasi para kawula muda generasi milenial itu menggelar forum yang bertajuk “Tikar Aspirasi Bersama ULP-YH”.
Forum itu menghadirkan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Umbu Lili Pekuwali dan Yonathan Hani atau dikenal dengan Paket ULP-YH untuk mendengarkan harapan, aspirasi juga saran dan kritik dari generasi z alias kaum milenial Tana Matawai Amahu Pada Njara Hamu itu. Di tempat itu, walau dalam durasi waktu yang terbatas, kedua figur itu duduk bersila bersama kaum muda membahas aspirasi terkait masa depan, inovasi usaha, teknologi dan lingkungan hidup, guna menciptakan peluang baru dalam ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan.
Terpantau saat itu, hadir sejumlah pemuda dari beberapa komunitas diantaranya, perwakilan GMKI, PMKRI, Pemuda Ndapayami, Kilometer Dua, Gang Santeria, Pemuda Praiwora dan bahkan dari Pemuda Matawai Lapawu dan Desa Ndapayami.
Umbu Domu Marahongu, ketua SKUY dalam sapaan pembukanya menyatakan Paket ULP-YH yang mendapatkan nomor urut 3 (tiga) sebagai Paslon dalan Kontestasi Pilkada Sumba Timur mendatang itu sejatinya melambangkan Persatuan Indonesia. Hal mana sebut dia juga tergambar jelas dalam SKUY yang anggotanya terdiri dari ragam karakter yang justru disatukan dan mau untuk menyatu.
Umbu Domu juga menegaskan pentingnya seluruh elemen masyarakat diberikan ruang untuk menyampaikan harapan dan aspirasinya pada calon pemimpin daerah, maupun jika nanti dipilih rakyat menjadi pemimpin. Dalam kesempatan itu, SKUY juga secara bersama menggaungkan Pernyataan Sikap.
YH Calon Wakil Bupati dalam kesempatan itu mengungkapkan, secara budaya yang ada di Sumba, sejak masa silam cenderung untuk berdiskusi di atas tikar. Karena di tikar, sebutnya, semua yang ikut akan duduk bersama.
“Saatnya kini kampanye politik itu tidak melulu Kandidat dan tim di atas panggung atau podium dan audiensnya berada di bawah. Saya banyak belajar kepemimpinan dan pelayanan dari kehidupan adat dan budaya Sumba juga tentunya dalam Partai Politik,” ungkap YH.
“Jangan apatis dengan politik atau partai politik. Mari kita bersama rubah wajah partai politik yang identik dengan kekuasaan dengan tampilan yang lebih banyak memberikan ruang untuk menerima masukan dan kritikan. Bagi saya diberikan kritik itu wajib, karena dengan itu kita diberi warning bahwa kita mungkin saja sudah keluar dari jalur atau komitmen yang sama-sama kita bangun,” papar YH disambut aplaus ratusan kawula muda dan anggota sejumlah komunitas yang hadir kala itu.
Ditanya tentang visinya melihat kaum muda, YH yang pernah menjadi anggota DPRD Sumba Timur dan bahkan menduduki jabatan Wakil Ketua itu menegaskan bahwasanya anak muda harus dipandang sebagai asset dan masa depan serta penentu arah negara dan daerah ke depannya. Juga dirinya menanggapi politik balas dendam yang acapkali terjadi usai pelaksanaan Pilkada atau bahkan momen serupa di tingkat nasional.
“Berikan kesempatan dan ruang diskusi. Jangan matikan ruang diskusi seperti ini, buka diri akan kritik. Sumba Timur adalah sebuah keluarga besar, terlalu mahal kabupaten ini terpecah belah hanya karena politik. Pertarungan politik adalah tentang adu gagasan dalam visi dan misi. Konsep ini yang harus kita jalankan dan gaungkan terus,” tegas YH.
“Berikan kesempatan dan ruang diskusi. Jangan matikan ruang diskusi seperti ini, buka diri akan kritik. Sumba Timur adalah sebuah keluarga besar, terlalu mahal kabupaten ini terpecah belah hanya karena politik. Pertarungan politik adalah tentang adu gagasan dalam visi dan misi. Konsep ini yang harus kita jalankan dan gaungkan terus,” tegas YH.
Sementara itu, ULP sebagai Calon Bupati, walau hadir kemudian di sela-sela kegiatan berlangsung ternyata langsung klik alias nyambung dalam suasana diskusi itu. Bahkan isu strategis semisal ekonomi kreatif dan pariwisata juga ditanggapin mantan Kabag Pembangunan Sumba Timur itu dengan lugas.
“Banyak daerah yang terbantu sekali dengan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata ini. Contoh di Bali dan juga Labuan Bajo. Mudah-mudahan aura positifnya itu makin dekat ke sini. Untuk itu pemerintah dan masyarakat harus bersinergi.Masyarakst harus bisa dan diberikan peluang menjadi pelaku dalam ekonomi kreatif, UMKM dan pariwisata,” papar ULP.
ULP yang dalam diskusi itu duduk bersila didampingi YH, Ketua Tim pemenangan Paket ULP-YH Kabupaten Sumba Timur, Gidion Mbiliyora, Indra Karwelo selaku pengusaha dan juga tokoh Masyarakat dan sejumlah politisi itu juga menyoroti masih terbatasnya skill generasi muda untuk mengembangkan diri dalam menyikapi geliat ekonomi kreatif dan pariwisata yang terus berkembang.
“Kaum muda kita harus dan perlu dilatih dan juga dibantu permodalannya. Dan itu tugas pemerintah. Modal bukan tidak ada di daerah ini, hanya skill yang perlu terus kita asah,” tegas ULP.
ULP juga menanggapi pertanyaaan sehubungan dengan solusi mahalnya harga tiket pesawat. Kondisi itu sebut sosok yang juga ketua DPD Partai Golkar dan Wakil Bupati Sumba Timur itu bisa disikapi dengan langkah kerjasama dengan maskapai, memberikan subsidi pemerintah pada maskapai seperti yang pernah dilaksanakan oleh pemerintah di masa lalu.
Diakhir paparannya, ULP kembali menekankan pentingnya kerja kolaborasi dan sinergitas.
“Saya dan Adi Yon (YH) sudah komitmen, kerja untuk Sumba Timur tidak bisa satu dua orang, tapi perlu banyak otak, tangan dan sumber daya yang mumpuni yang dilibatkan. Jadi kita beri kepercayaan pada figure yang berkompeten bukan atas kedekatan secara personal semata,” pungkas ULP.
Paket ULP-YH hadir dan larut dalam antusiasnya kawula muda mengikuti acara Tikar Aspirasi yang digelar oleh SKUY di pelataran gedung MPL, Payeti, Kecamatan Kambera, Sumba Timur - Foto Kolase : iNewsSumba/istimewa
Untuk diketahui dalam kontestasi Pilkada Sumba Timur, Paket ULP-YH diusung oleh 7 partai politik. Ketujuh parpol itu yakni Golkar, PKB, Nasdem, Gerindra, Perindo, PSI dan PKN.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu