SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Hingga kini, warganet Pulau Sumba, NTT, khususnya Kabupaten Sumba Timur masih diramaikan dengan video viral yang terjadi di Desa Mondu Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Jumat (5/4/2024) siang lalu. Video yang menyajikan upaya puluhan warga mengusung jenazah seorang warga dalam peti yang didudukkan di atas rakit bambu menyebrangi sungai besar berarus deras karena banjir terus mengundang aneka respon warga melalui aneka postingan di media sosial.
Realita yang tersaji dalam video viral yang diambil dan pertama kali dipublish ke kanal Youtube oleh aku Yoga Sumba milik Yohanis Nggau, ternyata bukan pertama kali terjadi. Kondisi serupa sudah pernah terjadi di waktu silam, hanya memang tidak diabadikan dalam bentuk foto ataupun video.
“Kejadian seperti yang divideokan kemarin itu bukan pertama kali, yang lalu sudah pernah juga seperti itu. Bahkan sesuai cerita warga di sini pernah ada jenazah yang sampai harus basah diterjang air banjir. Jadi memang kasihan sekali rakyat di sini,” jelas Yohanis Nggau yang ternyata merupakan seorang Vicaris (Calon Pendeta) yang melayani jemaat Gereja Kristen Sumba (GKS) Mondu Lambi itu, Sabtu (6/4/2024) siang lalu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warganet di aneka platform media sosial, Jumat (5/4//2024) dikagetkan dengan video berdurasi 3 menit 2 detik hasil bidikan dan postingan akun Yoga Sumba pada kanal Youtube. Dalam video viral itu nampak puluhan warga berjibaku berupaya menyeberangkan sebuah peti jenazah. Peti jenazah diletakkan di atas rakit dari bambu, dan lalu diseberangkan dengan cara merenangi sungai berarus deras itu.
“Itu jenazah Magdalena Horu Manggu, kakak ipar saya yang meninggal beberapa hari lalu karena lakalantas di Lewa. Kemarin siang keluarga dan warga lainnya antar ke rumah duka di seberang sungai,” jelas Gidion Wali salah satu kerabat almarhumah yang dihubungi iNews.id terpisah, Sabtu (6/4/2024) pagi kemarin.
Beruntung, penyeberangan yang bahkan terkesan menyabung nyawa antar jenazah itu tidak ada kendala berarti. Niat tulus warga yang membantu mengusung dan selanjutnya berenang melintasi sungai berarus deras karena banjir itu mendapatkan restu Penguasa Semesta Alam hingga tiba dengan selamat di seberang
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu