get app
inews
Aa Read Next : Minggu SDN Mandas, Senin SDN Laitaku jadi Korban Hujan Deras dan Angin Kencang

Waduh, Stok Bantuan Emergency di BPBD Sumba Timur Habis Sejak Oktober 2023

Minggu, 31 Desember 2023 | 20:09 WIB
header img
Bencana angin keccang atau puting beliung masih menjadi momok bagi warga. Seperti yang pernah terjadi Senin (7/8/2023) lalu, ambrukkan 2 rumah warga di pantura Sumba Timur - Foto : istimewa

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id - Tidak ada yang bisa memastikan kapan musibah atau bencana melanda sebuah daerah, yang bisa dilakukan hanyalah prediksi. Namun yang pasti kesiap-siagaan atau mitigasi menjadi langkah ideal yang perlu dilakukan. Mitigasi bencana di masa kini adalah sebuah kemutlakan. 

BPBD Sumba Timur menjadi institusi yang paling cepat diingat publik setiap ada bencana atau musibah yang disebabkan keperkasaan alam terjadi. Intansi ini paling tidak bisa menyalurkan bantuan emergency bagi para korban. 

Namun sayangnya sejak Oktober 2023 lalu, stok bantuan emergency di BPBD Sumba Timur telah habis. Hal itu ditegaskan oleh Abner Pandarangga, Sekretaris BPBD kepada iNews.id yang menemuinya lebih dari sepekan silam. 

"Stok logistik untuk bantuan emergency seingat saya sudah tidak ada sejak saya dan Pak Kalak masuk di sini setelah kami dimutasikan dan dilantik untuk jadi Kalak dan Sekretaris di sini," jelas Abner yang saat itu didampingi Kasubag Umum BPBD, Herry Franky Ratucoreh.

Beruntung jika ada bencana sebut Abner, Bupati meminta dari pihak Desa ataupun Kelurahan hingga Kecamatan untuk memasukan laporan. Hal itu sebut dia untuk kemudahan proses penggunaan Dana Tidak Terduga (DTT). Namun demikian, tentunya membutuhkan proses lebih panjang jika dibandingkan penyaluran bantuan emergency dari stok yang ada di BPBD. 
 

"Penggunaan DTT memang bisa jadi solusinya namun prosesnya tentu lebih panjang. Yang paling pas adalah paradigma kita rubah dulu, BPBD jangan sebatas reaktif terhadap bencana namun juga preventif dimana ada atau tidak terjadi atau tidak bencana ataupun musibah kita siap," paparnya.

Kepastian ketiadaan stok emergency bagi korban bencana di gudang BPBD pada awalnya diketahui dari Yonathan Marawali, Kalak BPBD Sumba Timur pada 28 November 2023 lalu. Saat itu iNews.id mengkonfirmasi perihal langkah yang akan diambilnya sehubungan dengan bencana angin puting beliung yang sedikitnya menerjang 6 rumah warga di Desa Praikarang dan 1 unit rumah warga lainnya di Desa Persiapan Pahomba, Kecamatan Nggaha Ori Angu. Dalam pesan WA-nya disebutkan tidak adanya lagi stok bantuan emergency di BPBD Sumba Timur.  

Untuk diketahui, dalam pelatihan penyusunan rencana kontijensi penanggulangan bencana tingkat Selasa-Rabu (13-14/12/2023) lalu BPBD Sumba Timur disebutkan ada 11 bencana yang berpotensi besar terjadi di Sumba Timur. Dalam kegiatan yang diikuti 11 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga stake holder lainya seperti BMKG, Unkriswina, PMI dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Sumba Timur itu ditegaskan pentingnya rencana kontijensi. 

Kegiatan yang didukung oleh Sumba Integrated Development (SID) bekerjasama dengan World Neighbors yang didanai oleh USAID itu dibuka secara resmi oleh Sekda setempat, Umbu Ngadu Ndamu.

“Rencana Kontijensi merupakan bagian penting yang merupakan turunan dari dokumen kajian risiko bencana atau KRB yang harus disusun oleh Pemerintah Kabupaten,” tandas Umbu Ndamu.  
 

Di tempat yang sama, Anto Kila, Ketua FPRB Sumba Timur secara gamblang menyampaikan 11 jenis bencana yang berpotensi terjadi di Sumba Timur, hal itu merujuk dokumen KRB Kabupaten. Kesebelas bencana dimaksud yakni Banjir, Gempa Bumi, Tsunami, Kebakaran Hutan dan Lahan, Longsor, Gelombang Ekstrim dan Abrasi, Kekeringan, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrim, Epidemi dan Wabah Penyakit serta Hama Belalang.  


Hama belalang kembara masih jadi ancaman yang mencemaskan warga Sumba Timur, karena datang secara tiba -tiba  - Foto : Dion Umbu Ana Lodu
 
 

Dikatakan Anto, dari 11 jenis bencana itu terdapat 3 jenis bencana yang miliki resiko paling tinggi terjadi di Kabapaten Sumba Timur. Hal itu sebut dia jika dilihat dari potensi luas bahaya, keterpaparan, dan potensi kerugian yang dapat ditimbulkan.

Ketiga bencana tersebut adalah Kekeringan, Banjir bandang, dan Gempa Bumi. Namun demikian, kabupaten Sumba Timur belum memiliki satu pun rencana kontijensi terkait bencana-bencana tersebut,” tandas Anto.
 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut