Dalam kegelisahannya itu, tangan kasih Tuhan mulai bekerja lewat temannya yang dalam suatu waktu mengajaknya ke gereja. Hal yang kemudian membuatnya merasa tertantang dan justru melahirkan aneka tanya dalam hatinya terkait agama Kristen yang kini dianutnya. Saat itu tiba ketika dirinya kian mmantap untuk melayani Tuhan dan meninggalkan dunia model dan ketenaran yang sebelumnya dia raih.
Tuhan benar- benar merubahnya hingga hatinya kian kokoh untuk menjadi pendeta dan melayani ke berbagai belahan dunia . Langkah yang tentu tidak mudah, namun waktu dan Tuhan bisa merubahnya. Pengetahuannya akan agama Kristen perlahan – lahan dipelajarinya dan bahkan Tracy mendapatkan tawaran beasiswa untuk kuliah Teologi di Oxford.
“Aku berdoa, Tuhan kalau Tuhan mau aku menjadi full-timer di gereja kirim pendeta dong untuk konfirmasi bahwa saya akan menjadi seorang pendeta di sebuah gereja,” jelasnya.
Kasih Tuhan kian mengakrabinya, dimana dirinya kemudian mendapat tawaran dari seorang pendeta agar menjadi gembala umat pada sebuah gereja besar berbahasa Inggris di Jakarta. Kesempatan yang tidak dilewatkannya. Profesi itu dijalaninya selama 4 tahun, dan pafda tahun 2013, Tracy kemudian pindah menjadi penginjil dan jadi pelayan Tuhan pada Ravi Zacharias International Ministry, sebuah yayasan apologi terkenal di Singapura.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu