SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Hama belalang kembara (Locusta Migratoria) hingga kini tak bisa dipungkiri masih terus menebar teror pada sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Serangga dengan kemampuan jelajah tinggi itu masih menjadi momok bagi petani bahkan sebagian besar warga dari ragam elemen.
Bersumber dari Whatsapp (WA) Group Satgas Belalang Kembara yang beranggotakan 286 orang dengan aneka latar belakang jabatan dan profesi di Sumba Timur, hingga Selasa (1/8/2023) menginformasikan beberapa wilayah terkini yang menemukan koloni belalang kembara. Tidak hanya sebatas informasi perihal penemuan koloninya, juga ditindaklanjuti dengan informasi penanganan oleh Satgas Gerakan Pengendali (Gerdal). Seperti halnya di desa Ngadu Langgi dan Pulupanjang yang melaporkan adanya koloni belalang kembar, dengan sigap diarahkan oleh Nicolas Pandarangga, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan - KP) Sumba Timur untuk segera dikendalikan oleh tim Gerdal ataupun Brigade pembasmi belalang.
Sebelumnya masih bersumber dari group WA yang sama, Pendeta Yuliana Ata Ambu dmembagikan informasi dan foto tentang belalang kembara yang ditemukannya ketika melakukan tugas pengembalaan umat Kristiani di wilayah Ngadulanggi pada Minggu (30/7/2023) lalu. Dikatakan gembala umat pada Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Payeti itu, bahwa banyaknya belalang hingga berdampak suasana dari dalam mobil terasa gelap hingga hampir 1 kilomerter. Informasi yang mana kemudian cepat direspon oleh Distan – KP untuk menggerakan tim Gerdal ke lokasi.
Tidak hanya di wilayah Kecamatan Nggaha Ori Angu tepatnya di desa Pulupanjang dan Ngadulanggi, pada Senin (31/7/2023) juga dilaporkan pergerakan tim Brigade pembasmi belalang kembara ke Kecamatan Pandawai. Kesiagaan dan kesigapan tim Brigade dan satgas itu menyasar Desa Maubokul dan sekitarnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu