SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Sampah menjadi salah satu persoalan utama wilayah perkotaan, terkhususnya sampah jenis plastik. Hal itu juga dirasakan di kota Waingapu, khususnya di Kelurahan Kamalaputi, Sumba Timur, NTT. Namun kini, ada terobosan dari Pemerintah Kelurahan setempat yang menggaungkan program ASA EMAS atau “Ubah Sampah Jadi Emas”.
Ubah Sampah Jadi Emas seiring waktu tidak lagi sebatas jargon namun telah menjadi realita. Hal itu seiring dengan kerja sama yang dibangun antara Pemerintah Kelurahan setempat, sejumlah warga dan PT Pegadaian Unit Yos Sudarso kota Waingapu.
Ermy Antonia, Lurah Kamalaputi kepada iNewsSumba.id, Rabu (24/5/2023) di ruang kerjanya menjelaskan, wilayahnya berpenduduk lebih dari 7.130 jiwa. Dengan jumlah itu tingkat produksi sampah rumah tangga, termasuk sampah plastik mencapai + 500 -1000 kilogram/bulan.
Berangkat dari kondisi itu sebut Ermy, pihaknya menggagas inovasi ASA EMAS yang bermitra dengan Pegadaian.
“Jadi Kelurahan Kamalaputi ini sebagai pelopor inovasi ASA EMAS di pulau Sumba. Nilai tambah dari inovasi ini adalah kolaborasi antara Pemeritah Kelurahan Kamalaputi, masyarakat, pemulung, pengepul sampah dan kantor Pegadaian. Dimana nantinya uang hasil penjualan sampah disisihkan untuk menabung dalam bentuk Tabungan Emas di Pegadaian Unit Yos Sudarso Waingapu,” papar Ermy sembari menambahkan program ini telah berjalan sejak pertengahan tahun 2021 lalu dan menyasar warga ekonomi menengah ke bawah.
Nurhayati Pua Nduka (54) dan Ismail Marambamila (67) adalah pasutri warga Kelurahan Kemalaputi yang merasakan dampak positif dari inovasi ASA EMAS dan Tabungan Emas Pegadaian. Ditemui di kediamannya yang juga digunakan sebagai tempat pemilahan sampah plastik hasil keduanya memulung, dengan luas mengisahkannya.
“Sejak awal program ini ada kami sudah ikut. Alhamdulillah kami bisa cukupi kebutuhan kami sekeluarga dan bahkan bisa menyekolahkan anak kami yang bungsu hingga raih gelar sarjana dan sekarang telah menjadi ASN,” jelas Nurhayati sembari menunjukan buku tabungannya.
Nurhayati Pua Nduka dan Ismail Marambamila, warga Kelurahan Kamalaputi, Kabupaten Sumba Timur,NTT, adalah pemulung yang sejak tahun 2021 sisihkan hasil menjual sampah plastik untuk ditabung dalam bentuk Tabungan Emas di Pegadaian - Foto : Dion. Umbu
Ditambahkan Ismail, hasil dari memulung sampah plastik terutama botol bekas minuman memang tidak banyak. Namun dibarengi dengan keuletan, dan mau menyisihkan penghasilan, dirinya kini telah punya Tabungan Emas di Pegadaian.
“Tabungan Emas itu kami upayakan tiap bulan pergi menabung, sedikit demi sedikit tidak apa – apa. Kami yakin nanti pasti tetap ada hasilnya,” timpal Ismail.
Di tempat terpisah, seorang pemulung lainnya yakni Daud Adolf (52) juga menjelaskan dampak positif yang dirasakan dengan Tabungan Emas miliknya yang merupakan hasil dari pogram ASA EMAS yang digagas oleh Pemerintah Kelurahan Kemalaputi.
“Saya ini petugas sampah, punya anak 4 orang. Dulu hasil memulung sampah plastik saya jual tapi tidak terpikir untuk sisihkan dalam bentuk tabungan. Tapi kemudian Ibu Lurah bilang ada program kemitraan dengan Pegadaian, jadi sejak 2021 lalu saja buka dan mulai menabung di Tabungan Emas Pegadaian,” jelas Daud.
Daud lebih lanjut mengatakan, tiap bulan dia menyisihkan paling banyak Rp100 ribu untuk menabung di Tabungan Emas Pegadaian. Uang itu didapatnya setelah sampah yang dikumpulkannya dipilah terlebih dahulu antara sampah plastik dan non plastik.
Kolaboorasi Tabungan Emas dan Program Asa Emas digagas oleh Lurah Kemalaputih. IUbah Sampah Jadi Emas bukan lagi sebatas jargon tapi jadi realita. insert : Ermy Antonia, Lurah Kamalaputi - Foto : Dion Umbu Ana Lodu
“Khusus hasil penjualan dari sampah plastik saya sisihkan paling banyak 100 ribu untuk ditabung. Rencana saya hasil tabungan itu selain untuk bisa miliki emas batangan atau perhiasan nantinya juga bisa untuk pendidikan anak – anak saya,” imbuh Daud sumringah.
Iman Sentosa Kore, Kepala Pegadaian Unit Yos Sudarso, kota Waingapu, kepada iNewsSumba.id di ruang kerjanya, Kamis (25/5/2023) siang membenarkan adanya program kemitraan Kelurahan Kamalaputi dengan Pegadaian. Inovasi dari pihak kelurahan Kamalaputi, sebut dia terkait dengan upaya kebersihan dan kelestarian lingkungan yang dipadukan dengan peningkatan ekonomi warganya.
“Program mengubah sampah plastik menjadi emas dari kelurahan Kamalaputi itu tujuannya agar para pemulung bisa menyisihkan hasil penjualan sampah plastiknya pada pengepul untuk di tabung dalam bentuk Tabungan Emas di Pegadaian. Jadi selain warga datang menabung, kami dan pihak Kelurahan telah pula sepakat untuk menjemput bola, jadi tidak hanya warga yang datang ke sini tapi kami atau pihak kelurahan yang mendatangi warga pemulung,” paparnya.
Lebih jauh Iman Sentosa menguraikan program yang dilakukan oleh Pemerintah Kelurahan Kamalaputi bisa pula diikuti oleh wilayah lainnya di Sumba Timur. Selain itu sebut dia, produk Tabungan Emas Pegadaian terbuka untuk semua lapisan masyarakat dari aneka profesi maupun tingkatan penghasilan atau ekonominya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu