SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Lebih dari sepekan terakhir warganet terkhususnya di Sumba Timur NTT diramaikan dengan video yang menampilkan peristiwa penyerangan yang disebutkan dilakukan oleh kelompok Umbu Rihi di kediaman Jony Djawa Ndendungara, Minggu (29/1/2023) lalu di Desa Kombapari.
Tak hanya itu, video itu juga dibarengi dengan video pengaduan dan permohonan perlindungan pada Kapolri dan jajarannya, serta bantuan hukum untuk mengawal kasus ini pada Rudi Kabunang, pengacara asal Sumba yang telah lama berkarier di Jakarta.
“Tolong kami Bapak Kapolri, kami diserang oleh sekelompok Umbu Rihi,dan dipukuli isteri saya dan anak saya. Sampai Hp dirampas dan dibanting,”ungkap Jony seperti dikutip dalam video itu.
Sara Mura Ngguna, dalam video selanjutnya menceritakan bahwa kelompok Umbu Rihi datang marah dan memaki. Diakuinya sempat merekam video saat kadatangan Umbu Rihi walau sedikit saja durasinya karena handphonenya dirampas lalu dibanting. Dalam video pernyataannya itu, Sara juga memohon bantuan pengacara Rudi Kabunang.
“Tolong kami bapak Kabunang untuk melaporkan kami di Polri karena kami masyarakat yang miskin,” harap Sara terisak lalu menyeka air matanya.
Untuk diketahui, terkait peristiwa itu telah pula dilaporkan oleh Sara Mura Ngguna, isteri dari Jony Djawa ke Polsek Lewa dengan Nomor : LP/15/1/2023/SPKT/Sektor Lewa/Res ST/Polda NTT/Tanggal 29 Januari 2023. Sara melaporkan adnaya penganiayaan pada Kristian Abner Walakati, yang merupakan anaknya bersama Jony suaminya.
Rudi Kabunang juga menyertakan video menanggapi permintaan pasutri itu. Yang mana pada intinya memohon agar laporan keluarga asal desa kombapari, Kecamatan Katala Hamu Lingu, Kabupaten Sumba Timur itu, menjadi atensi aparat penegak hukum mulai dari Kapolri, Kapolda, Kapolres bahkan hingga Kapolsek.
Terkait sejumlah video itu, Rudi Kabunang yang dikonfirmasi via sambungan telepon Rabu (15/2/2023) menegaskan sikapnya untuk terus bersuara bagi dan untuk keadilan tercipta. Dia membenarkan pengaduan itu diterimanya dalam bentuk video dan kemudian mempublikasikannya ke media sosial. Hal itu katanya adalah bentuk keterpanggilan dan kepedulian akan keluhan warga miskin di daerah terpencil, juga untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.
Rudi Kabunang, pengacara asli Sumba Timur yag berkarier di Jakarta bersuara memohon atensi Kapolri, Kapolda NTT,Kapolres Sumba Timur hingga Polsek Lewa terkait pengaduan Sara Mura Ngguna dan Jony Djawa Ndendungara - Foto : Tangkapan Layar
“Mereka masyarakat kecil miskin dan penuh keterbatasan. Setelah kemudian membuat laporannya ke Polisi, tentu berharap ditindak lanjuti. Apakah benar terjadinya tindak pidana sebagaimana laporan mereka? lagi di uji di kepolisan, siapakah pelakunya? lagi dicari oleh kepolisian,” papar Rudi.
Lebih lanjut ditegaskan Rudi, dirinya semata menyuarakan kepedihan. Dimana dari hal itu bisa ada pihak yang peduli pada nilai – nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia di Sumba Timur.
“Saya sudah laporkan ke Kapolri, sudah sampaikan ke Kapolda NTT dan Direskrim Polda NTT, semua sudah, tinggal kita tunggu proses hukum selanjutnya bagaimana,” tegasnya.
Tangkapan layar video viral yang direkam oleh Sara Mura Ngguna yang memperlihatkan saat Umbu Rihi dan kelompoknya mendatangi kediamannya 29 Januari lalu - Foto : Tangkapan Layar
Adapun Umbu Rihi merupakan sosok yang cukup di kenal di Sumba Timur. Sosok yang juga biasa disebut UR itu merupakan salah satu dari segelintir tokoh masyarakat yang miliki ternak sapi, kuda dan kerbau dalam jumlah cukup besar dan bermukim di Desa Praihambuli, Kecamatan Nggaha Ori Angu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu