SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Piarakuku Hills atau Palindi Piarakuku (bukit Piarakuku) beberapa pekan terakhir terus viral dan menjadi spot wisata yang ngehits di media sosial. Jagad maya diramaikan dengan tampilan aneka gaya dan pose pengunjung di lokasi yang terletak di desa persiapan Hawurut, Kecamatan Matawai Lapawu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, itu.
Piarakuku Hills yang memadukan eksotika sabana dan perbukitan khas Sumba kian manis dan punya daya tarik bagi pelancong dalam dan luar pulau Sumba, apalagi sejak jalan kabuppaten yang melintasinya telah dihotmix mulus.
Sayangnya, Rabu (1/2/2023) sejumlah patung batu pahatan Jeferson Tamu Ama, selaku perintis atau inisiator dibalik pesona Piarakuku Hills, dirusakan oleh orang yang tak dikenal. Maha karya tangan pemuda asal Tana Rara itu, kini hancur berkeping – keping.
Jeferson yang biasa disapa Ama Tana Rara atau Ama Ukir itu, Rabu (1/2/2023) sekira pukul 13.50 WITA via gawainya menghubungi iNewsSumba.id mengabarkan kondisi miris Piarakuku Hills.
“Sekitar jam 10 pagi tadi saya tahu kerusakannya. Saya sekarang sementara di Kantor Polsek Matawai Lapawu untuk buatkan laporannya,” jelas Ama Tana Rara.
Spot wisata Piarakuku Hills di Sumba Timur yang viral dan ngehits kini kondisinya rusak oleh tangan - tangan jahil - Foto : iNewsSumba.id
Dijelaskan Ama Tana Rara, sebanayk 11 patung batu pahatannya rusak diduga karena dipukkul atau dibenturkan dengan benda keras.
“Saya juga tidak tahu kenapa sampai begini Aya (kakak) semoga dengan laporan ini bisa diungkap pelakunya,” timpalnya.
“Terkait kondisi ini saya ambil keputusan menutup sementara spot ini sampai dengan waktu yang nantinya akan ditentukan kemudian,” tutup Ama Tana Rara.
Raggam tanggapan bernada prihatin sontak disuarakan oleh ragam kalangan yang pernah melihat langsung ataupun melihat video dan foto terkait pesona bukit Piarakuku. Harapan agar aparat penegak hukum Polsek Matawai Lapawu bisa mengungkat pelaku ataupun dalang dibalik perusakan itu juga dicetuskan.
“Semoga pelaku juga otaknya bisa diungkap oleh aparat. Kasihan karya tangan orang juga spot yang telah menarik dan bagus justru dirusakkan tangan – tangan jahat,” ungkap Dian salah satu warga di kota Waingapu menanggapi peristiwa perusakan itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu