get app
inews
Aa Read Next : Ternyata Bukan Sekali, Warga Mondu Lambi Terabas Sungai Banjir Berarus Deras Antar Jenazah

Video Viral Balita Diculik di TTS, Ini Faktanya Setelah Ditelusur Aparat

Selasa, 31 Januari 2023 | 23:00 WIB
header img
Balita korban kekerasan oleh tantenya saat ditemukan warga. Foto : Tangkapan Layar Vidio

KUPANG,iNewsSumba.id - Sebuah video viral yang memperlihatkan seorang anak berusia 2 tahun berinisial YN menjadi viral dan menjadi perhatian warganet karena bocah ini diduga menjadi korban penculikan dan penganiayaan. Dalam video ini memperlihatkan balita itu dalam kondisi terikat dan dikurung dalam kamar di rumah mama besarnya (kakak dari ibunya) di Desa Tunua, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Desa Tunua, Maher Tanu bersama anggota SPKT Polsek Mollo Utara dan Babinsa Koramil 1621 Mollo Utara langsung mendatangi lokasi karena beredar sebuah video di media sosial yang menyebutkan adanya penculikan anak.

Setelah dilakukan pengecekan, didapati fakta video viral yang beredar di media sosial dengan keterangan penculikan anak tersebut tidak benar. Justru faktanya ialah adanya kekerasan terhadap anak.

Kabid Humas Polda NTT, Kombespol Ariasandy lewat siaran pers resmi di Grup Whatsapp Wartawan Desk Polda NTT menegaskan video tersebut bukanlah penculikan anak, melainkan anak tersebut mendapat KDRT dari tantenya sendiri.

" Tidak ada penculikan, awas jangan termakan Hoax, saring dulu sebelum sharing, yang terjadi sebenarnya anak ini diikat oleh tantanye sendiri jadi bukan korban penculikan seperti yang banyak dimuat di media sosial," jelasnya.

 

Adapun kronologi balita ini ditemukan bermula dari saksi bernama Yermi Nenometa dari Yayasan CIS Timor sedang melakukan sosialisasi anti kekerasan terhadap perempuan di dekat lokasi itu. Saat sedang mencari air untuk diminum di rumah salah satu warga, ia mendengar suara tangisan balita dalam rumah milik wanita berinisial OT.

Tangisan balita itu membuat saksi Yermi Nenometa penasaran sehingga mengecek ke rumah itu, namun pintunya digembok. Saksi Yermi Nenometa pun langsung melaporkan ke perangkat Desa Tunua, untuk bersama-sama melihat kondisi balita dalam rumah.

Saat masuk ke dalam rumah, terlihat balita malang itu dalam kondisi tidur telungkup dengan tangan diikat ke belakang menggunakan tali sepatu berwarna putih. Sedangkan kedua tangannya diikat menggunakan tali rafia berwarna hijau.

Saat ini balita tersebut sedang dititipkan di rumah Sekretaris Daerah Kabupaten TTS, untuk mendapatkan perlindungan dan perawatan.

Sebelumnya, sepenggal video memperlihatkan seorang balita disiksa dengan cara tangan diikat ke belakang dan tidur telungkup serta terkurung dalam kamar viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Desa Tunua, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam video berdurasi 2 menit 51 detik ini terlihat sekelompok warga memasuki sebuah rumah berdinding bebak. Mereka kemudian membuka meja yang menghalangi pintu kamar. Saat pintu dibuka, tampak seorang balita berjenis kelamin laki-laki tertidur telungkup di lantai.

Balita yang ditemukan memakai jaket berwarna kuning itu kemudian digendong seorang warga. Tangan balita malang ini diikat ke belakang menggunakan tali, sehingga membuat geram warga.

Warga menduga anak ini korban penculikan, bahkan caption vidio yang beredar mengajak netizen untuk waspada penculikan anak. Faktanya balita tersebut bukan merupakan korban penculikan melainkan korban kekerasan oleh tantenya sendiri.

 

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Berita iNews Sumba di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut