get app
inews
Aa Text
Read Next : Paus Sperma yang Terdampar di Pesisir Pantai Sumba Ludes Dibakar

Waspada! 2 Bahasa Daerah di Propinsi NTT Terancam Punah 1 Kondisinya Kritis

Selasa, 15 November 2022 | 19:12 WIB
header img
Wakil Bupati Sumba Timur didampingi Abdul Khak, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kemendikbud Ristek menabuh tambur tandai pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu - Foto : Dion Umbu Ana Lodu

SUMBA TIMUR, iNewsSumba.id – Langkah revitalisasi dengan melibatkan seluruh stake holder sangat diperlukan untuk pelestarian bahasa ibu atau bahasa daerah. Hal yang sama juga perlu  dilakukan di Propinsi NTT. Apalagi di NTT kini ada 2 bahasa daerah yang terancam punah, bahkan 1 bahasa daerah dari total 72 bahasa daerah yang ada situasinya kritis.

Harapan itu disampaikan oleh Abdul Khak, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kemendikbud Ristek kepada wartawan di sela – sela kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu, Revitalisasi Bahasa Kambera di Taman Wisata Sweemback Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Selasa (15/11/2022).

“Di NTT itu ada bahasa Nedebang dan Adang yang terancam punah, itu data terbaru yang kami punya. Sementara ada 1 Bahasa daerah yang kondisinya kritis yakni bahasa Reta, kita harapkan semiuanya tidak sampai punah,” tandas Abdul Khak yang saat itu didampingi Ardi P. Ferdinandus, staf teknis Kantor Bahasa NTT.

“Kesemua bahasa yang terancam punah dan kritis itu dari Kabupaten Alor,” timpal Ardi P. Ferdinandus.

Perhelatan Festival Tunas Bahasa Ibu, Revitalisasi Bahasa Kambera sendiri dibuka oleh Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu. Kegiatan yang menampilkan peserta dari 2 Kabupaten yakni Sumba Timur dan Sumba Tengah.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut