Ada Kejutan dari Hasil Investigasi KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

3. Keterlambatan Cruise Thrust Split Monitor (CTSM) untuk menonaktifkan autothrottle pada saat asymmetry disebabkan karena flight spoiler memberikan nilai yang lebih rendah. Hal ini mengakibatkan pada asymmetry yang semakin besar.
4. Kepercayaan atau complacency pada otomatisasi dan konfirmasi bias mungkin telah berakibat kurangnya monitoring sehingga tidak disadan adanya asymmetry dan penyimpangan arah penerbangan.
5. Belum adanya aturan dan panduan tentang Upset Prevention and Recovery Training (UPRT) memengaruhi proses pelatihan oleh maskapai untuk menjamin kemampuan dan pengetahuan pilot dalam mencegah dan memulihkan (recovery) kondisi upset secara efektif dan tepat waktu.
6. Pesawat berbelok ke kiri dari yang seharusnya ke kanan, sementara itu kemudi miring ke kanan dan kurangnya monitoring mungkin telah menimbulkan asumsi pesawat berbelok ke kanan sehingga tindakan pemulihan tidak sesuai.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 6 Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang Tewaskan 62 Orang, Nomor 5 Mencengangkan "
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu