JAKARTA, iNewsSumba.id — Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan keprihatinan mendalam atas rangkaian kasus perundungan yang kembali terjadi di lingkungan sekolah. Ia menyebut Indonesia kini sudah berada dalam fase darurat bullying, terutama setelah kematian tragis seorang siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, MH (13), yang diduga kuat menjadi korban kekerasan antar teman sebaya.
Menurut Puan, kasus tersebut menjadi alarm keras bahwa sistem perlindungan anak dalam dunia pendidikan masih memiliki celah besar. Meski berkali-kali terjadi, perundungan tetap berulang dengan pola serupa: dimulai dari intimidasi, berakhir pada luka fisik dan trauma mental yang tak tertangani.
"Kalau ini disebut darurat, kami di pimpinan DPR sepakat bahwa keadaan memang sudah darurat. Sudah terjadi lagi, dan terus terulang," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (18/11/2025).
DPR melalui Komisi X akan segera memanggil kementerian terkait untuk menggelar pembahasan mendalam mengenai langkah penyelesaian kasus bullying di sekolah. Evaluasi ini dijanjikan tidak berhenti pada rapat formal, tetapi menyentuh aspek kurikulum, pengawasan sekolah, hingga protokol perlindungan siswa.
Puan menegaskan bahwa persoalan ini tak dapat diselesaikan hanya oleh kementerian pendidikan. Perlu keterlibatan profesional lintas bidang, mulai dari psikolog, psikiater, hingga lembaga perlindungan anak untuk merancang sistem pencegahan yang efektif.
“Kita butuh pengkajian dan evaluasi menyeluruh agar hal tragis seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
