Menkeu menilai, publik butuh kepastian dan ketegasan. Ia menyebut, survei terbaru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperlihatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kembali stabil setelah sempat menurun beberapa bulan terakhir. “Itu saya selalu pakai survei. Survei bulan Oktober menunjukkan indeks kepercayaan masyarakat sudah stabil lagi,” jelasnya.
Purbaya pun menegaskan, gaya komunikasinya yang lugas adalah bagian dari strategi menjaga momentum ekonomi nasional. “Memang kebijakan yang kita ambil ada yang dianggap drastis, agak ceplas-ceplos, tapi justru ini berhasil mengembalikan sentimen masyarakat ke pemerintah,” katanya.
Menurut Purbaya, tantangan terbesar pemerintah bukan hanya pada tataran kebijakan fiskal, tetapi juga membangun kembali kepercayaan publik di tengah derasnya arus kritik dan disinformasi. Ia menyebut stabilitas sosial politik kini jauh lebih terjaga. “Stabilitas pemerintahan sekarang amat baik di mata masyarakat, kecuali di mata orang itu,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Hasan Nasbi menilai gaya komunikasi antarpejabat sebaiknya diarahkan ke ruang koordinasi tertutup, bukan di panggung publik. “Karena kalau saling serang di depan umum, itu akan jadi tontonan yang menguntungkan pihak-pihak yang tak suka dengan pemerintahan,” katanya menegaskan.
Perdebatan dua tokoh ini kembali membuka wacana lama: apakah pejabat publik harus selalu halus dalam bertutur, atau justru tegas dan apa adanya agar publik tahu arah kebijakan negara berjalan di jalur yang benar.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
