Kepala Desa Tebara, Marthen Ragowino Bira, mengaku bangga dengan kunjungan ini. “Kehadiran tokoh dunia seperti Ji Chang-wook di kampung kami menandakan Sumba mulai dikenal lebih luas. Ini bukan hanya tentang artis, tapi tentang bagaimana budaya lokal bisa menarik dunia luar,” ujarnya kepada iNews Sumba.
Prai Ijing selama ini memang dikenal sebagai ikon pariwisata Sumba Barat. Rumah-rumah adat yang menjulang tinggi dan hamparan batu kubur megalitik menjadi magnet bagi wisatawan. Kunjungan Ji Chang-wook hanya mempertegas posisi kampung ini sebagai panggung kebudayaan dunia.
Marthen menilai, momentum ini harus dimanfaatkan dengan bijak. “Wisata harus membuka peluang ekonomi tanpa merusak nilai adat. Kita ingin Sumba maju, tapi tetap jadi Sumba,” tegasnya.
Kunjungan singkat itu mungkin telah berlalu, namun gaungnya terus menggema di media sosial. Nama “Prai Ijing” kini menari di antara tagar K-drama dan wisata Indonesia, meneguhkan bahwa Sumba tak sekadar eksotis, tapi juga inspiratif.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait
