KUPANG, iNewsSumba.id — Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Kupang memulai tradisi baru. Sepuluh petugasnya kini dibekali keterampilan bahasa isyarat, hasil kerja sama dengan Komunitas Tuli Kupang (KTK). Pelatihan berlangsung Senin (15/9/2025) di ruang rapat PTSP.
Kepala Dinas PTSP, Andre Otta, menyebut inisiatif ini bagian dari evaluasi MPP 2025. “Kita ingin memastikan saudara-saudara tunarungu mendapat pelayanan yang setara. Bahasa isyarat jadi instrumen penting,” katanya.
Pelatihan sehari itu berfokus pada komunikasi dasar. Petugas diajarkan gerakan tangan untuk menyapa, bertanya, hingga membantu mengisi berkas. Suasana pelatihan terasa cair, meski tantangan tak mudah. Bagi sebagian petugas, ini kali pertama mereka mengenal dunia bahasa tanpa suara.
Andre menegaskan, pelatihan lanjutan akan digelar tahun depan. Rencananya berlangsung lima hingga enam hari agar petugas semakin mahir. “Langkah kecil ini akan kita perbesar di 2026. Kita ingin pelayanan publik benar-benar ramah disabilitas,” tambahnya.
Kehadiran bahasa isyarat di meja layanan publik menjadi simbol perubahan. Tak hanya berbicara tentang digitalisasi dan modernisasi, melainkan juga kesetaraan bagi kelompok yang sering terlupakan.
Masyarakat menyambut baik program ini. Banyak yang menilai Kupang berani menembus batas formalitas pelayanan publik dan memberi ruang bagi inklusi.
Dengan langkah sederhana, MPP Kupang menegaskan bahwa pelayanan bukan hanya urusan administrasi, melainkan juga empati. Sebuah bahasa baru kini resmi hadir di ruang publik: bahasa tangan yang menyatukan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu