DPRD Nagekeo Kecewa Berat Kasus Kematian Prada Lucky: “Kehadiran TNI Malah Lahirkan Ketakutan”

Joni Nura
Kematian tragis Prada Lucky Chepril Saputra Namo direspon keras DPRD Nagekeo. Anggota DPRD Nagekeo, Lukas Mbulang, menilai kasus in eruntuhkan kepercayaan publik pada institusi TNI di daerah tersebut-Foto Kolase: ist/Joni Nura

NAGEKEO, iNewsSumba.id – Kematian tragis Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit Yonif TP 834/WM yang bertugas di Marshalling Area Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, menuai kecaman keras dari DPRD setempat. Luka mendalam datang dari anggota DPRD Nagekeo, Lukas Mbulang, yang menilai kasus ini telah meruntuhkan kepercayaan publik terhadap institusi TNI di daerah tersebut.

Prada Lucky diduga menjadi korban penganiayaan berat oleh seniornya hingga meninggal dunia. Peristiwa ini mengejutkan publik, terlebih karena terjadi di dalam tubuh militer yang seharusnya menjadi pelindung rakyat. “Kehadiran TNI di Nagekeo mestinya membawa rasa aman, bukan justru melahirkan berita sadis seperti ini,” ujar Lukas, Sabtu (9/8/2025).

Politikus Partai Perindo itu menyebut, kejadian ini berpotensi menimbulkan trauma kolektif bagi masyarakat. Dia khawatir citra TNI di mata rakyat makin tercoreng, apalagi sebelumnya sudah ada masalah sengketa lahan antara TNI AD dan warga Desa Tonggurambang yang belum tuntas.

Lukas menegaskan, sebagai putra daerah, ia merasa kecewa berat. Harapan masyarakat agar TNI hadir untuk mendukung pembangunan dan keamanan justru berubah menjadi rasa takut akibat tindakan segelintir oknum. “Kalau kehadiran mereka seperti ini, yang lahir bukan kedamaian, tapi ketakutan baru,” tegasnya.

Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network