Dari pengamatan di lokasi kegiatan, para peserta menunjukkan semangat tinggi. Meski sebagian besar baru pertama kali menyentuh komputer, mereka mulai menguasai dasar-dasar seperti menghidupkan laptop, mengenali tombol keyboard, hingga mengetik di Microsoft Word.
Yohanes Dimu (43), salah satu peserta, mengaku awalnya tak paham apa-apa soal komputer. “Sekarang saya sudah bisa hidupkan dan matikan laptop sendiri, dan mulai lancar mengetik,” ujarnya penuh semangat.
PAHDIS menilai pelatihan ini sebagai bagian dari penguatan hak disabilitas di sektor teknologi informasi dan membuka akses yang lebih luas bagi penyandang tunanetra untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi digital.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait