Sebelumnya, mewakili Bupati Sumba Timur, Asisten 1 Setda Dominggus H. Kondanamu, dalam sambutannya mengatakan wilayahya yang luas juga diperhadapaan pada banyaknya permasalahan. Namun demikian, semangat kolaborasi dan sinergitas yang selalu digaungkan dan diterapkan dimasa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati yang hanya 3,3 tahun bisa menunjukkan hasil bahkan diapresiasi oleh Pemerintah Pusat.
Diuraikan Dominggus ragam raihan yang diperoleh diantaranya, pada tahun 2023 Sumba Timur ditetapkan sebagai pengendali inflasi terbaik pertama se- Indonesia dengan angka inflasi 3,5 persen atau dibawah standar nasional sebesar 5,47 persen. Selain itu juga meraih penghargaan daerah terinovatif dalam IGA Award 3 tahun berturut-turut yakni tahun 2021, 2022 ddan 2023 untuk kategori daerah tertinggal.
Kasrem 161/Wira Sakti, Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi bersama sejumlah anggota Forkopimda dan tokoh agama serta masyarakat di Kabupaten Sumba Timur - Foto : iNewsSumba.id
“Khusus untuk persoalan mendasar di NTT dan Sumba Timur seperti stunting angkanya telah berhasil ditekan dimana prevalensi stunting dari 21, 15 persen pada tahun 2021 menjadi 11,8 persen pada tahun 2023. Juga kemiskinan ekstrim sesuai rilis dari BPS tahun 2023 dari sebelumnya sebesar 15,14 persen menjadi 10,4 persen atau menurun sebesar 4,74 persen. Sumba Timur juga akan keluar dari kategori kabupaten tertinggal karena pada tahun 2023 ini telah melewati 60 poin komposit jika merujuk pada Perpres Nomor 63 tahun 2020,” papar Dominggus.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait