KUPANG, iNewsSumba.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT, selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pelaksana teknis di bidang Pendapatan dan Aset Daerah menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pembina Satuan Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) Tingkat Provinsi Tahun Anggaran 2024. Kegiatan ini mengusung Tema "Sinergitas Pembina Samsat dalam Digitalisasi Pelayanan menuju NTT Maju dan Sejahtera”.
Plt. Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah (BPAD) Dominikus Dore Payong, didampingi Sekretaris BPAD NTT, Florianus Napal, Kabid Pendapatan Satu, Yosef M.Ronaldus Amapiran, menyampaikan hal itu, Rabu (16/5/2024) di sel -sela kegiatan Rakor. Dikatakanya pelaksanaan Rakor Samsat dimulai Selasa (14/5/2024) hingga Kamis (16/5/2024) di Hotel Kristal Kupang. Dalam Rakor itu hadir Para Kasat Lantas Polres se-NTT, 22 Kepala UPT Pendapatan Daerah PT.Jasa Raharja, Instansi terkait lainnya di NTT. Sedangkan, narasumber dalam kegiatan tersebut diantaranya, Kepala Ombusdman Perwakilan NTT, Dir Lantas Polda NTT, PLT Kepala BPAD NTT, Kepala PT. Jasa Raharja, juga Bank NTT
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Kosmas D. Lana, saat membuka kegiatan Rakor Samsat, mengatakan kegiatan ini menjadi suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergitas antar instansi terkait dalam penyelenggaraan Pelayanan Samsat yang berkualitas.Diuraikannya, bawha tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan semakin tinggi.
"Masyarakat termasuk kita semua, menginginkan segala pengurusan dapat dilakukan dengan cepat, efektif serta efisien. Untuk itu pelaksanaan pelayanan publik juga dituntut untuk dapat memberikan pelayanan prima, melalui inovasi- inovasi yang memudahkan masyarakat, sehingga pelayanan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. " tandas Sekda.
Sekda NTT Kosmas D. Lana menyatakan, Samsat harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Digitalisasi pelayanan Samsat, kata dia merupakan salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan transparan kepada masyarakat. Terlebih dengan kondisi wilayah NTT yang wilayahnya kepulauan dengan topografi yang sering menyulitkan Wajib Pajak menjangkau Kantor Samsat, maka dibutuhkan alternatif pelayanan yang mudah dan salah satunya melalui digitalisasi pelayanan.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait