"Logikanya begini, kita telah selesai masa uji coba dan dilanjutkan pekerjaan kami. Artinya kinerja kami baik. Tetapi mengapa dilakukan pemutusan kerjasama secara mendadak?” timpal Ati
Sebenarnya kata Ati, pihaknya merasa keputusan itu memang hak manajemen. Namun tentunya harus didasari penilaian atau laporan kinerja yang diberikan oleh pihak WBJ sebagai divisi yang menaungi perusahan PBM.Karena itu, pantas pihaknya mempertanyakan kepastian alasan di balik pemutusan kerja sama itu.
"Masalahnya ketika kami di PHK, ada informasi perusahaan baru yang menggantikan kami, sehingga kami merasa perusahaan baru tentunya mempunyai pertimbangan khusus dengan alasan tertentu, sehingga kami juga patut pertanyakan alasan pemutusan kami," lanjut Ati.
Ati lebih jauh menjelaskan, sempat mendapatkan penjelasan bahwa alasan dibalik penghentian kerja sama itu karena kendala harga. Namun hal itu sebut dia, tidak bisa dijadikan patokan utama untuk menjadi alasan pembenar sikap PT BTR.
“Kinerja kami selama 6 bulan cukup baik, sehingga kami sempat menanyakan apakah tidak ada pertimbangan? toh yang dicarikan kwalitas kinerja, apalagi perusahaan sebesar BTR ini?" tukas Ati sembari mensinyalir adanya kepentingan oknum tertentu dibalik langkah PT BTR itu.
Editor : Dionisius Umbu Ana Lodu
Artikel Terkait